Aparat gabungan obrak-abrik tempat maksiat di Pantai Purus

Banyak tenda ceper yang sering digunakan para pemuda-pemudi untuk mesum di pantai ini.

Aparat gabungan dari Satpol PP, Polisi, TNI dan dinas terkait kota Padang kembali melakukan pembongkaran terhadap tenda-tenda ceper di kawasan Pantai Purus, Kota Padang. Kawasan ini diduga kerap dijadikan tempat melakukan tindakan maksiat.

"Lokasi di sini ini akan dijadikan kawasan wisata keluarga dan harus tidak ada lagi maksiat," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Dian Fikri saat operasi penertiban, Kamis (14/8).

Dalam penertiban tersebut, petugas menurunkan satu unit alat berat untuk meratakan lokasi pantai yang sudah ditimbun dengan ban bekas dan karung berisikan pasir. Petugas juga membongkar sisa-sisa kafe yang berada di lokasi tersebut yang dibantu pemilik kafe.

Untuk mengantisipasi amuk massa, petugas menyiagakan satu unit mobil water canon, mobil patroli, dan armada pemadam kebakaran. Tidak ada perlawanan baik dari pemilik maupun warga sekitar dalam penertiban yang dimulai sekitar pukul 14.30 WIB tersebut.

Menurut Dian, terdapat 19 unit kafe yang dibongkar karena memberikan fasilitas payung yang direndahkan (tenda ceper) kepada para pengunjung dan tidak terdaftar sebagai pedagang yang berjualan di lokasi itu. Kafe-kafe tersebut umumnya dikunjungi para remaja pada sore hingga malam hari dan diduga dijadikan tempat untuk bertindak asusila.

"Seluruh pedagang yang di Pantai Purus sebenarnya sudah terdaftar dan akan dipindahkan ke bagian timur, sedangkan yang tenda ceper ini digusur habis semuanya," katanya.

Usai ditertibkan, kawasan ini petugas juga akan melakukan patroli mulai pukul 16.00 WIB hingga 22.00 WIB guna mengantisipasi adanya pemilik kafe yang membandel untuk mendirikan kembali tenda-tenda ceper.

"Akan ada posko yang didirikan di sini sehingga jika ada pedagang yang membandel akan mudah dicegah," ujarnya.

Baca juga:
Selain narkoba, polisi curigai ada transaksi prostitusi di Unas
Cerita praktik mesum di WC Lapas Tanjung Raja Sumsel
Tiduri PSK di bawah umur, anggota DPRD Sergai dibui 3 tahun
Ada praktik mesum di LP, Kanwil Kemenkum HAM Sumsel turunkan tim
Mau 'naek dogan', napi hanya bayar Rp 100 ribu kepada sipir