Atasi kemacetan, Wali Kota Risma gagas MRT membelah Surabaya
Pembangunan MRT di Kota Pahlawan ini, tidak akan menghilangkan angkot yang selama ini sudah lebih dulu eksis.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tengah menggagas konsep Mass Rapid Transit (MRT) atau konsep angkutan massal berbasis kereta dalam kota. MRT berbentuk monorel dan trem itu, dinilai paling efektif mengatasi kemacetan. MRT akan membelah kawasan timur dan barat di Kota Pahlawan.
Untuk merealisasikan konsep itu, puluhan investor, baik dari dalam maupun luar negeri, didatangkan khusus ke Kota Pahlawan untuk mendengarkan langsung paparan mengenai konsep MRT. Dan hari ini (18/12), mereka dijadwalkan meninjau lokasi yang akan digunakan untuk MRT.
Menurut Tri Rismaharini, paparan yang disampaikan tim promotor dilakukan pada Selasa malam di Hotel Majapahit. Hal tersebut sebagai proses awal dari realisasi pembuatan MRT. "Bagi investor yang tertarik, bisa langsung menawarkan investasi secara mandiri atau pun konsorsium," kata Risma.
Setelah itu, lanjut Risma, proses berlanjut pada prakualifikasi lelang, lelang, dan beauty contest. "Dalam proses beauty contest, para investor menawarkan konsep terbaik proyek MRT yang akan dilakukan, termasuk berapa harga yang paling ideal dan murah bagi warga Surabaya."
Wali kota kelahiran Kediri itu melanjutkan, tawaran konsep dari investor akan dinilai dari berbagai sudut pandang, seperti teknik mesin, manajemen usaha, dampak lingkungan, hingga sisi anggaran dari kalangan pemerintah. "Semuanya akan dinilai langsung oleh tim yang kita bentuk," katanya.
Risma juga berharap, di akhir masa jabatannya nanti, yaitu pada tahun 2015 mendatang, MRT berbentuk monorel dan trem itu akan beroperasi secara efektif. "MRT ini dinilai paling efektif mengatasi kemacetan di Kota Surabaya. Nantinya, MRT akan membelah kawasan Surabaya menjadi kawasan timur dan barat," papar dia.
Meski begitu, alumnus Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) itu menjanjikan, pembangunan MRT di Kota Pahlawan ini, tidak akan menghilangkan angkot yang selama ini sudah lebih dulu eksis.
Angkot, kata dia, akan difungsikan sebagai angkutan pengumpan trem dan monorel. "Kami tidak berencana membunuh mata pencaharian sopir angkot, justru kami juga akan melakukan peremajaan angkot," janji Risma.