Atasi takut pada Santoso, Menteri Anies panggil guru sekolah di Poso
"Kami akan mengundang guru-guru ke sini mungkin habis lebaran."
Situasi panas di wilayah Poso, Sulawesi Tengah yang dijadikan basis tempat tinggal kelompok Santoso tak ayal membuat kehidupan warga di sana selalu dihantui rasa ketakutan. Tak terkecuali para guru sekolah yang berada di daerah konflik tersebut.
Untuk itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan akan memanggil para guru di Poso untuk memberikan bimbingan.
"Oh sekarang aman, kami cek memang lokasi operasinya jauh dari kota, kami akan mengundang guru-guru ke sini mungkin habis lebaran," ujar Anies kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (10/6).
Menurut Anies, nantinya guru-guru tersebut akan dibekali bimbingan dari pihak Kementerian Pendidikan agar dapat ditularkan kepada masyarakat di Poso. Utamanya, membentuk persepsi masyarakat agar tidak takut dengan kelompok terorisme.
"Yang mau kita lakukan adalah mengundang mereka (guru-guru) mengenai hidup damai, berdampingan, hidup toleransi, tidak mendukung terorisme," jelas Anies.
Sebelumnya, Mendikbud Anies Baswedan mengatakan para guru meninggalkan sekolah yang berada di Poso, Sulawesi Tengah. Diduga mereka takut dengan kelompok militan Santoso.
"Para guru di sana meninggalkan sekolah, saya mendengar laporannya tadi rapat," kata Anies usai rapat dengan agenda penyelesaian Poso secara menyeluruh di Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (3/6).
Namun, Anies mengaku kabar tersebut perlu diverifikasi dengan cara melakukan peninjauan langsung ke Poso. Dinas pendidikan Poso belum melaporkan para guru itu ke pemerintah pusat.
"Kondisi tidak tahu, jangan tanya saya. Kalau kami belum ada laporan, ini justru diundang operasi disana perlu ada perhatian soal ini. Ada Pondok Pesantren di sana ada mendukung Santoso, tapi itu tanya Kemenag," katanya.
"Ingat guru bukan pegawai Kemendikbud tapi Pemda, atasan Dinas juga kepala daerah," imbuhnya.