ATM nyangkut di mesin, duit Ulfa Rp 12 juta raib dikuras CS palsu
CS palsu sengaja menempelkan nomor telepon CS di mesin ATM agar dihubungi oleh nasabah.
Hati-hati jika kartu ATM anda nyangkut di mesin ATM, jangan sampai salah telpon nomor call center, sebab penipuan dengan modus menyetel mesin ATM sudah memakan korban. Pelaku sengaja menempelkan nomor telefon call center di mesin ATM tersebut agar dihubungi oleh nasabah yang mengalami kesulitan saat akan mengeluarkan ATM dari mesin.
Seperti yang dialami seorang mahasiswi di Riau bernama Ulfa Maisa (19 tahun) yang menjadi korban penipuan Call Center diduga palsu tersebut. Akibatnya, uang tabungan senilai Rp 12,2 juta milik gadis ini pun raib dikuras si penelepon.
Kapolsek Tampan AKP Ari Wibowo kepada merdeka.com Kamis (8/10) mengatakan, kejadian ini pada Rabu (7/10) malam tadi, sekitar pukul 21.00 WIB. Waktu itu Ulfa hendak mengambil uang di ATM BRI kawasan SPBU Jalan Soebrantas, kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.
"Awalnya berjalan lancar, hingga terakhir kartu ATM Ulfa tak keluar setelah dia melakukan transaksi. Ulfa mencoba untuk tenang, lalu berinisiatif menghubungi nomor call center yang tertera di mesin tersebut," ujar AKP Ari.
Tanpa rasa curiga, Ulfa pun menghubungi nomor yang tertera di mesin ATM yang bertuliskan call center. Setelah tersambung, Ulfa diarahkan untuk menekan tombol PIN ATM dengan cara menyebutkannya kepada Call Center diduga palsu itu.
"Namun ternyata arahan tersebut tidak membuat kartunya keluar dari mesin," kata Ari.
Khawatir saldonya diambil orang, Ulfa lalu mendatangi Bank BRI dengan maksud memblokirnya. Kemudian Ulfa meminta pengecekan terhadap isi tabungannya. Alangkah kagetnya Ulfah saat melihat saldo tabungan sebesar Rp 12,2 juta ludes dikuras Call Center diduga palsu itu.
Ingin pelaku diketahui dan mengembalikan uang miliknya, Ulfa pun melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Guna mengusut apakah call center itu benar-benar palsu atau tidak, dengan cara memeriksa pihak bank.
"Laporan korban sudah kita terima, untuk selanjutnya kita selidiki. Kita imbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak mudah percaya dengan call center, lebih baik pastikan langsung ke security atau pegang kontak person bank yang bersangkutan," pungkas Ari.