Awak TNI AU dilatih survival jika pesawat jatuh di daerah musuh
Kegiatan ini diikuti 59 orang awak pesawat dari seluruh jajaran Koopsau II.
Guna meningkatkan kemampuan bertahan para prajurit, khususnya awak pesawat di medan pertempuran, Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koopsau) menggelar latihan SERE (Survival, Evation, Resistance and Escape). Kegiatan ini diikuti 59 orang awak pesawat dari seluruh jajaran Koopsau II.
Latihan yang dikemas dengan nama sandi Wanatirta Yudha 2015 itu, digelar di kawasan hutan, gunung, dan Waduk Sendang Biru, Malang, Jawa Timur. Latihan dibuka oleh Pangkoopsau II Marsma TNI Barhim di Lanud Abdulrachman Saleh Malang Jawa Timur, dihadiri Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Marsma TNI Hadi Tjahjanto, para pejabat Makoopsau II, Lanud Abdulrachman Saleh Malang.
"Latihan ini merupakan satu tahapan latihan yang cukup penting. Hal ini berkaitan dengan aktivitas seorang air crew dalam melaksanakan tugas-tugas operasi sebagai awak pesawat militer," ujar Barhim dalam siaran pers yang diterbitkan Dispenau, Kamis (7/5).
Latihan ini diikuti 59 awak pesawat yang masing-masing terdiri dari 19 orang dari Lanud Iswahjudi Madiun, Jawa Timur, 22 orang dari Lanud Sultan Hasanuddin, 18 orang dari Lanud Abdulrachman Saleh Malang.
"Sebagai awak pesawat militer, dalam melaksanakan tugas operasi, suatu saat para air crew tidak menutup kemungkinan akan dihadapkan dengan situasi emergency, di mana pesawat yang sedang diterbangkan mengalami accident maupun incident di daerah musuh. Sehingga, para air crew dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk tetap survival, baik di darat maupun di air/laut, agar tidak tertangkap musuh maupun menghindar dari hadangan, sergapan, maupun kemungkinan di interogasi oleh musuh," tegasnya.
Meskipun para awak pesawat sudah pernah melaksanakan latihan survival dasar di satuan masing-masing, namun mereka diminta tidak memandang remeh pelatihan ini. "Laksanakan dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab, agar mendapatkan hasil yang optimal, sehingga kelak bila dihadapkan dengan medan operasi yang sesungguhnya lebih siap serta paham harus berbuat apa dan bagaimana," tutup Penkoopsau II.