Azyumardi Azra: Tidak Ada Harapan Pendidikan Kita Bisa Bangkit
Tak hanya itu, Azra menilai, tidak ada dana untuk stimulus pendidikan dari menengah sampai pendidikan tinggi. Bahkan, lanjutnya, untuk tingkat pendidikan tinggi menurutnya lebih payah lagi atau tidak ada dana afirmasi untuk pendidikan tinggi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dinilai masih memiliki rapor merah selama ia menjabat beberapa tahun ini. Hal ini disampaikan oleh mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, prof Azyumardi Azra. Ia menegaskan, bahwa Nadiem terlalu sering di Singapura daripada di Jakarta.
"Kalau ngomong juga lebih sering campur aduk bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Soal kinerja di Kemdikbud sampai sekarang belum ada tanda-tanda perbaikan. Kondisi pendidikan di masa pandemi ini kita lihat Nadiem tidak mau mengurusi pendidikan secara serius," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (1/7).
-
Siapa yang berjasa membantu Mahmud Yunus dalam memperjuangkan pendidikan Islam di Indonesia? Usulan ini dibahas oleh Departemen Pendidikan dan Pengajaran dan Yunus sendiri perwakilan dari Departemen Agama.
-
Apa saja yang dilakukan Mahmud Yunus untuk kemajuan pendidikan Islam di Indonesia? Seorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional melalui jabatannya di Kementerian Agama.
-
Siapa yang terlibat dalam perombakan kurikulum sekolah kedinasan Kemenhub? Staf Khusus Menteri Perhubungan, Prof Wihana Kirana Jaya mengatakan, kurikulum baru nantinya akan membuat siswa lebih sibuk melakukan kegiatan kemanusiaan.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.
-
Kapan Ma'ruf Amin melanjutkan sekolah ke Tebuireng? Kemudian, Ma’ruf Amin melanjutkan sekolah ke jenjang Madrasah Ibtidaijah Salafijah Safiijah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada 1958.
-
Kapan Sidoarjo mencapai puncak keemasannya dalam bidang pendidikan Islam? Pada abad 18-19 Sidoarjo mencapai puncak keemasannya dalam bidang pendidikan Islam.
"Tidak ada stimulus bagi pendidikan sejak dari tingkat dasar sampai menengah. Padahal kita tahu pendidikan kita selama ini mengalami krisis. Dan di masa pandemi ini pada dasarnya tidak jalan," tambahnya.
Tak hanya itu, Azra menilai, tidak ada dana untuk stimulus pendidikan dari menengah sampai pendidikan tinggi. Bahkan, lanjutnya, untuk tingkat pendidikan tinggi menurutnya lebih payah lagi atau tidak ada dana afirmasi untuk pendidikan tinggi.
"Jadi tidak ada harapan pendidikan kita ini bisa bangkit. Untuk tingkat dikdas sampai menengah tidak ada bantuan itu, hanya BOS. BOS ini hanya ditambah judul-judul baru saja. Kemudian PJJ tidak terlalu berhasil. Kita susah berharap," ujar Azra.
"Banyak mahasiswa yang terpapar saat ini. Ketika mahasiswa menuntut UKT diturunkan, pemerintah menolak. Ujung-ujungnya terserah sama rektor. Sekarang asaja saya dengan di UGM itu 40 persen pendapatan UGM hilang. Bayangkan Perguruan Tinggi kita keadaannya begini mau masuk PT besar dunia. Riset penelitian dipotong, pengabdian masyarakat dipotong. Saya sedih melihat masa pendidikan kita, terutama masa pandemi ini," bebernya.
Lebih lanjut, dia menegaskan, kalau mantan boss Gojek itu tidak ada usaha untuk pemberdayaan. Sehingga, Azra menilai, Nadiem masih memiliki rapor merah.
"Nadiem belum berhasil, rapornya masih merah. Sama dengan beberapa para menteri yang lain, kebanyakan angin syurga. Saya percaya kita berdiri di kaki kita sendiri. Sekarang ini banyak trik dan gimik. Secara substantif rapornya merah,” pungkasnya.
(mdk/fik)