Badan Standarisasi Nasional launching SNI Corner di UNS
Sekretaris Utama Badan Standarisasi Nasional (BSN), Puji Winarni mengatakan SNI Corner yang diresmikan di UNS merupakan salah satu bentuk tidak lanjut penandatanganan MoU kerja sama BSN dengan UNS No. 03/BSN/V/2014 & No. 5926/UN27/HK/2014.
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, kini mempunyai SNI Corner atau Pojok Standarisasi Nasional Indonesia (SNI). SNI Corner yang terletak di Gedung UPT Perpustakaan tersebut merupakan yang ke-25 di Indonesia dan ke-7 yang didirikan di perguruan tinggi.
Sekretaris Utama Badan Standarisasi Nasional (BSN), Puji Winarni mengatakan SNI Corner yang diresmikan di UNS merupakan salah satu bentuk tidak lanjut penandatanganan MoU kerja sama BSN dengan UNS No. 03/BSN/V/2014 & No. 5926/UN27/HK/2014. Usai penandatanganan tersebut, UNS aktif mengisi kegiatan melalui kolaborasi dengan BSN dalam pengembangan dan penerapan standar.
"SNI Corner ini yang kita resmikan ini merupakan yang ke-25 di Indonesia dan ke-7 di perguruan tinggi. Harapan kami akses untuk memperoleh dokumen SNI dapat lebih mudah dan murah karena BSN memberikan 1.000 dokumen SNI secara gratis untuk dapat di akses oleh seluruh sivitas akademika UNS," ujar Puji, Kamis (19/10).
Puji menjelaskan, standarisasi SNI menjadi bagian penting untuk standarisasi internasional khususnya untuk perdagangan di Indonesia. Menurutnya, standar bukan hanya produk tapi juga pada proses, sistem, dan termasuk yang terbaru saat ini juga untuk jasa.
Rektor UNS Ravik Karsidi menambahkan selama ini pihaknya aktif melakukan kegiatan pendampingan untuk implementasi SNI melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat. Untuk standarisasi, yang paling banyak maju saat ini di bidang eksakta dan bidang teknik.
"Sebenarnya standarisasi tidak hanya berlaku untuk kedua bidang itu, namun juga bisa untuk berbagai bidang. Kita berharap bidang lainnya juga bisa ikut," imbuh Ravik.
Lebih lanjut Ravik mengemukakan kontribusi UNS dibidang pengembangan standarisasi di Indonesia, diantaranya sebagai konseptor Standar Nasional Indonesia (SNI) komponen kendaraan listrik khususnya baterai untuk aplikasi kendaraan listrik.
Dalam jangka waktu tiga tahun, terhitung tahun 2015 s/d 2017 UNS telah menyelesaikan lima draft SNI, draft SNI Sel Sekunder Lithium ion untuk penggerak kendaraan listrik : Pengujian Kinerja; draft SNI Sel baterai litium-ion fero fosfat sekunder untuk digunakan pada kendaraan listrik; draft SNI Modul baterai litium-ion fero fosfat sekunder untuk digunakan pada kendaraan listrik; draft SNI Battery Management System (BMS) untuk digunakan pada kendaraan listrik; dan draft SNI Struktur dan Ukuran Baterai.
"Di tahun 2018-2019 kerjasama pengembangan kendaraan listrik akan terus kami lakukan dan telah disepakati untuk memperluas lingkup pengembangan standar di bidang alat kesehatan," jelas Ravik.