Bagaimana seharusnya aturan polisi menembak di tengah-tengah warga?
Bocah Angga jadi korban peluru nyasar saat polisi memburu pengedar narkoba.
Rendi Anggara, bocah berusia 10 tahun yang tinggal di Jalan Segaran, Gang Aida, RT 11, RW 04, Kelurahan 13 Ilir, Palembang, tewas, Sabtu (5/12) siang. Angga, sapaan akrabnya, jadi korban peluru nyasar saat polisi memburu pengedar narkoba di wilayah itu.
Bocah malang itu tewas di tempat dengan luka tembak di kepalanya bagian kiri dan otaknya keluar. Padahal, warga sekitar sudah berkali-kali meminta polisi tidak menembak. Permintaan itu tak diindahkan. Hal ini juga menjadi sebuah bukti bahwa Polisi acapkali bertindak seperti 'cowboy'. Diketahui, tragedi peluru nyasar bukan sebuah kejadian kemarin sore. Padahal, ada aturan yang tegas bagaimana seorang Polisi tak boleh sembarang mencabut pistol untuk menembak.
Sesungguhnya, bagaimana seharusnya aturan polisi menembak di tengah-tengah warga?
Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar menjelaskan apa yang dilakukan oleh Polisi di Palembang itu sudah sangat jelas sebuah kesalahan besar. Sebab, apabila sedang melakukan pengejaran, seharusnya Polisi dapat membaca keadaan sekitar untuk melakukan penembakan. Jika tempat tersebut ramai, maka dapat masuk kategori 'haram' untuk mencabut pistol.
"Kalau di dalam Protap penembakan dimungkinkan asalkan mengenai langsung orang (Pelaku yang dikejar) tetapi harus dilihat dulu sekitarnya harus save agar tidak terkena orang," kata Bambang saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (6/12).
Bambang menjelaskan penembakan yang dilakukan oleh seorang Polisi ada dua hal yang hanya diperbolehkan. Yaitu, penembakan harus mengenai kaki ataupun tangan. Apabila, mengenai bagian tubuh lain, Polisi tersebut sudah melanggar prosedur.
"Polisi harus terampil mampu menembak dengan sasaran kaki ataupun lengan. Makanya saya usul petinggi Polri lakukan pelatihan ke tiap anggotanya agar terampil menembak. Menembak juga harus fokus, apabila sedang dalam melakukan pengejaran, jelas kan susah menembak kalau sambil lari?," jelasnya.
Selain hanya diperbolehkan melakukan penembakan dengan target sasaran kaki ataupun lengan, dia menilai peristiwa yang menimpa Angga merupakan sebuah peristiwa yang sangat memalukan. Sebab itu, Bambang mengusulkan agar Polisi penembak Angga dipecat.
"Jelas salah banget, harus diambil tindakan tegas, itu harus masuk ke pengadilan umum walaupun dalam tugas sebagai orang Polisi, kalau perlu dipecat, sudah tidak terampil, seenaknya lagi,' tegasnya.
Bambang berharap Kepolisian mampu menggalakkan pelatihan yang intensif bagi para anggotanya dalam hal penembakan. Minimal, lanjut dia, pelatihan tersebut harus dilakukan setidaknya seminggu satu kali. Lewat pelatihan seperti ini diharapkan tidak ada kejadian peluru nyasar terulang di kemudian hari.
"Kalau duitnya tidak ada buat pelatihan minta sama pemerintah. Kalau seperti ini terus membuat masyarakat semakin tidak percaya dengan polisi," tukasnya.
Baca juga:
Bocah dan remaja nahas kena peluru nyasar polisi-TNI
Ayah bocah tewas kena peluru nyasar polisi ingin pelaku dihukum mati
Bocah Angga yang tewas akibat peluru nyasar polisi dimakamkan
Satu polisi terduga penembak bocah Angga jalani pemeriksaan
Angga tewas kena peluru nyasar, Kapolri janji hukum anggotanya
Angga tewas kena peluru nyasar, warga cerita kebrutalan polisi
Kapolresta Palembang sebut daerah rumah Angga sarang narkoba
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Kenapa Lak masuk ke Palembang? Konon, Lak masuk ke Palembang diperkirakan pada zaman awal berdirinya Kerajaan Palembang sekitar abad 16.Saat itu, banyak dijumpai gaya arsitektur rumah Palembang yang dibangun dalam bentuk limas.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi di Palembang? Aparat Polrestabes Palembang menyebutkan bahwa pelaku utama pembunuhan siswi di pemakaman umum Tionghoa Palembang, Minggu (31/8) sempat ikut Yasinan malam pertama di kediaman korban.
-
Apa yang dimaksud dengan Telok Abang di Palembang? Dalam bahasa Palembang, telok diartikan telur dan abang artinya merah. Artinya secara keseluruhan, Telok Abang merupakan telur rebus yang cangkangnya diberi warna merah.