Bakar rumah warga, orang gila di Samarinda tewas diamuk massa
Bakar rumah warga, orang gila di Samarinda tewas diamuk massa. Di tengah api yang berkobar, warga pun semakin kesal. Setelah berhasil kembali mengepung Rahim, akhirnya Rahim berhasil dibekuk.
Abdul Rahim (35), seorang warga Jalan KH Mas Mansyur RT 3 Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, tewas dihakimi warga yang kesal Selasa (4/4) dini hari tadi. Gara-garanya, dia membakar rumah warga dan melukai 2 warga. Diduga, Rahim menderita gangguan jiwa.
Keterangan diperoleh, peristiwa itu terjadi sekira pukul 01.45 Wita. Awalnya Abdul Rahim terlibat cekcok dengan keluarganya, di rumahnya. Dia menolak untuk dibawa keluarganya, ke Rumah Sakit Atma Husada, yang khusus merawat pasien gangguan kejiwaan.
"Dia ribut dengan keluarganya di rumah, menolak dibawa ke rumah sakit jiwa. Akhirnya dia keluar rumah, sambil bawa parang. Diduga, sakit kejiwaannya kambuh," ujar Kapolsekta Sungai Kunjang Kompol Apri Fajar, ketika dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (4/4) siang.
Keributan itu, menarik perhatian warga. Belakangan, Rahim berlari sambil membawa parang dan melihat bensin eceran yang dijual di pinggir jalan. Bensin itu lalu diambil, dan dia lalu membakar rumah warga.
"Setelah membakar rumah, dikejar warga, lalu melukai seorang warga dengan parangnya. Sempat dikepung, dan keluar mengamuk, lalu melukai seorang warga lagi. Jadi ada 2 orang warga yang dia lukai," ujar Apri.
Di tengah api yang berkobar, warga pun semakin kesal. Setelah berhasil kembali mengepung Rahim, akhirnya Rahim berhasil dibekuk.
"Karena melawan dan membahayakan, pelaku meninggal dunia setelah dikeroyok warga yang kesal. Apalagi ada 2 orang yang dia lukai," sebut Apri.
Dari kebakaran itu, kobaran api berhasil dipadamkan kurang dari 1 jam kemudian. Dua rumah warga di Jalan Mas Mansyur RT 3 itu dipastikan hangus terbakar akibat ulah Rahim. Akibatnya, 2 kepala keluarga (KK) atau sekitar 11 jiwa kehilangan tempat tinggal.
"Kerugian diperkirakan sekitar Rp 200 juta rupiah ya," kata petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Nanang Arifin, saat dikonfirmasi terpisah.