Baku tembak setelah dirazia, perampok terkapar diterjang peluru
Tiga orang lainnya melarikan diri saat akan disergap. Polisi masih melakukan penyisiran dan pengejaran ketiganya.
Razia gabungan polisi dan TNI di Padang Lawas Utara (Paluta), Sumut, diwarnai baku tembak. Dua pengendara, yang diduga anggota komplotan perampok, berhasil ditangkap, seorang di antaranya terkapar setelah perutnya diterjang peluru.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf menyatakan, peristiwa itu berawal dari razia yang dilakukan aparat Satlantas Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Denpom TNI Tapsel. Mereka melakukan pemeriksaan di di Jalan Lintas Nabundong, Siapas-Paluta.
Sekitar pukul 11.50 WIB, mobil Suzuki Carry silver dengan pelat nomor BK 1650 dihentikan untuk dicek kelengkapan dokumennya. "Namun mobil tidak berhenti. Kemudian dari dalam mobil mengeluarkan tembakan," jelas Helfi.
Mobil itu kabur ke arah Gunung Tua. Personel Satlantas pun melakukan pengejaran. Mereka juga berkoordinasi dengan Polsek Padang Bolak untuk melakukan pengadangan di Jalan Lintas Gunung Tua-Padang Sidempuan, tepatnya di Desa Sigama.
Dalam pengadangan itu kembali terjadi tembak menembak. Pelaku memutar arah mobil ke arah Padang Sidempuan. "Lalu mobil oleng dan terbalik dan masuk selokan," sambung Helfi.
Petugas langsung menyergap dan menangkap dua orang penumpang mobil, yaitu Bakti (40) dan Heri Sugianto (40), keduanya warga Medan Marelan.
Bakti didapati mengalami luka tembak di bagian perut sebelah kiri. "Dia dibawa ke RSU Gunung Tua namun dirujuk ke RSUP H Adam Malik Medan," ucap Helfi.
Dalam penangkapan ini petugas menyita sepucuk senjata api jenis revolver, 3 butir peluru, 3 kunci L, sebilah sangkur, 3 unit HP, sehelai baju loreng TNI, 1 baret Brimob, dan 1 unit mobil Suzuki Carry silver.
Sementara itu, tiga orang lainnya melarikan diri saat akan disergap. Polisi masih melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap ketiganya. "Seorang di antaranya diduga memegang senjata api jenis FN," kata Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Jama K Purba.
Polisi juga masih mengembangkan penangkapan ini, termasuk motif dan tujuan para pelaku. "Dugaan sementara, mereka adalah komplotan pelaku perampokan atau curanmor. Ini masih dikembangkan apa saja kejahatannya," pungkas Jama.