Balap liar di jalan protokol Samarinda bikin resah warga
Mereka menggelar taruhan hingga ratusan ribu rupiah.
Warga dibuat resah dengan aksi balap motor liar anak remaja di sejumlah ruas jalan protokol, di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dalam 2 pekan terakhir ini. Selain membuat bising, aksi balap liar kerap mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.
Aksi balap liar digelar tiap Rabu malam hingga Kamis dini hari, serta Sabtu malam hingga Minggu dini hari. Para remaja itu kerap beraksi di kawasan Jalan Ahmad Yani I eks Jalan Cendrawasih dan Jalan Ahmad Yani II eks Jalan Pemuda, serta di Jalan Pahlawan-Jalan Kesuma Bangsa. Kepolisian yang berpatroli pun diabaikan pebalap liar.
Pantauan merdeka.com, Minggu (24/1) dini hari ini sekitar pukul 02.30 Wita, pebalap mulai beraksi sejak pukul 23.30 Wita, Sabtu (23/1) malam. Di Jalan Pahlawan misalnya, sederetan kelompok diduga geng motor, berjejer menanti penantang. Beberapa kelompok lainnya, sudah wara wiri memanaskan mesin motor melalui rute Jalan Pahlawan-Jalan Kesuma Bangsa.
"Kalau pulang ke rumah, saya pasti lewat sini (Jalan Pahlawan). Iya benar, kalau saya perhatikan, mereka balapan liar di Rabu malam, juga Sabtu malam. Benar-benar laju, tidak perduli lagi kita yang lewat. Salah-salah bisa tertabrak mereka," kesal warga Jalan Dr Sutomo, Lukman, Minggu (24/1) dini hari.
Dia menerangkan, nyali para pebalap yang umumnya berusia remaja, seolah tidak lagi mempedulikan keselamatan diri sendiri.
"Padahal, motor yang mereka pakai balapan kan motor metik. Petugas harus razia rutin, jangan sesekali. Kalau cuma sesekali, mereka terus balapan liar," ujar Lukman.
Penelusuran berlanjut ke Jalan Ahmad Yani. Pemandangan serupa pun, ada di ruas jalan itu. Kelompok geng motor, berjejer di halaman parkir ruko. Sedangkan rekan-rekannya, memanaskan mesin dengan saling adu cepat melintas di jalan itu.
"Suara mesinnya itu loh mas, bising. Buat ganggu warga sekitar. Apalagi saya, tiap pagi mengantar sayur dijual ke pasar. Seringkali saya minggir ke tepi jalan, kalau mereka lewat. Ya, mereka balapan," ungkap warga Lempake yang juga penjual sayur di Pasar Segiri, Suyitno.
"Beberapa teman-teman dagang sayur juga pernah diserempet mereka. Biarpun mereka baru selesai balapan jam 4 pagi, jangan sampai warga yang bertindak. Petugas harus segera merazianya," harap Suyitno.
Keterangan dihimpun merdeka.com di kalangan geng motor, sesekali aksi balapan liar mereka, mempertaruhkan sejumlah uang agar aksi balapan lebih menarik dan penuh tantangan.
"Paling Rp 250 ribu. Pernah sampai taruhan Rp 500 ribu. Buat ramai-ramai saja, mas. Kalau ada polisi, pasti lari dong," ucap salah seorang anggota geng motor di kawasan Jalan Ahmad Yani.