Balita di Bekasi Pengidap HIV Butuh Bantuan untuk Pengobatan Setelah Ayah Meninggal
Berdasarkan informasi, ARH dan Khoirunisah merupakan pasien RSUD Kabupaten Bekasi sejak tiga bulan lalu. Mereka didiagnosa mengidap HIV dan ditangani di Poli Pelangi, khusus kasus HIV/AIDS.
ARH (2), seorang balita di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, hanya bisa tergeletak lemas di tempat tidur. Kondisi badannya yang kurus kering membuatnya sulit beraktivitas seperti anak seusianya.
ARH hanya bisa menangis jika menginginkan sesuatu kepada ibunya, Khoirunisah (29). Karena keinginan balita itu seringkali tidak dipenuhi lantaran kondisi tubuh ibunya juga kurus dan lemas.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
-
Apa itu HIV? Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang sel darah putih (sel CD4) pada sistem kekebalan tubuh.
-
Apa yang dimaksud dengan AIDS? Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah fase akhir dari human immunodeficiency virus (HIV). Saat awal terinfeksi HIV, umumnya ditandai dengan gejala seperti flu serta rasa lelah. Akan tetapi, apabila HIV berprogres menjadi AIDS, gejala yang lebih serius seperti penurunan berat badan yang drastis, kelelahan yang sangat parah, dan munculnya luka.
-
Bagaimana HIV dapat ditularkan? HIV (Human Immunodeficiency Virus) dapat menular melalui beberapa cara yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh tertentu dari seseorang yang terinfeksi. Berikut cara penularan HIV yang utama: Hubungan Seksual Tanpa Pengaman Penularan HIV paling umum terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi, baik itu melalui hubungan vaginal, anal, maupun oral.
-
Siapa yang berjuang untuk sembuh dari penyakit HIV/AIDS? Hari AIDS Sedunia juga untuk berempati dan peduli kepada pengidap HIV/AIDS, sebab banyak orang yang sedang berjuang sembuh dari penyakit mematikan ini.
-
Bagaimana seseorang bisa sembuh dari HIV? Pada dasarnya, tidak ada obat khusus yang bisa menyembuhkan HIV secara total. Namun, virus HIV dapat dikendalikan dengan pengobatan yang dikenal terapi antiretroviral (antiretroviral therapy).
Selain kondisi tubuhnya yang memprihatinkan, kehidupan anak dan ibu itu juga diperparah dengan himpitan ekonomi. Terlebih lagi, mereka baru ditinggal oleh Anton Firmansyah (36), ayah ARH sekaligus suami Khoirunisah pada Oktober 2021 lalu.
Kondisi yang dialami Khoirunisah dan anaknya ini berbeda dari bulan sebelumnya. Marhamah (60), nenek ARH mengatakan, sebelumnya kondisi cucu dan anaknya itu sehat seperti pada umumnya.
Namun beberapa bulan terakhir ini, kondisi anak dan ibu itu memburuk. Bahkan berat badan ARH jauh di bawah normal yakni hanya tujuh kilogram saat kontrol pada Januari 2022 lalu.
“Cucu saya awalnya sehat, anaknya juga aktif. Sempat ikut lomba 17-an lari bawa bendera. Dia juga pintar, main HP juga bisa. Tapi beberapa bulan ini enggak mau makan, jadi kondisinya seperti ini,” kata Marhamah, Rabu (16/2).
Didiagnosa Idap HIV
Berdasarkan informasi, ARH dan Khoirunisah merupakan pasien RSUD Kabupaten Bekasi sejak tiga bulan lalu. Mereka didiagnosa mengidap HIV dan ditangani di Poli Pelangi, khusus kasus HIV/AIDS.
Ketika sang suami sekaligus ayah ARH masih hidup, mereka rutin menjalani pengobatan. Saat itu mereka masih tinggal di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Namun tanpa alasan yang jelas, pengobatan itu terhenti.
“Sebetulnya ibu dan anak ini sudah menjadi pasien yang rutin minum obat di Poli Pelangi. Dari tiga bulan yang lalu pasien ini berkunjung ke RSUD lalu masuk IGD dan sudah ditangani. Tapi kemudian putus pengobatan,” kata Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Bekasi, Ade Bawono.
Pengobatan yang harus dijalani ibu dan anak itu berhenti total saat mereka tinggal bersama nenek ARH di Muaragembong. Diduga karena jarak antara rumah sakit dan tempat tinggalnya saat ini yang sangat jauh sehingga pengobatan terhenti.
“Setelah pindah ke Muaragembong lalu putus kontak. Dihubungi oleh petugas Puskesmas Cibitung juga tidak pernah ada, akhirnya lost kontak,” ucap Ade.
Dibawa ke RSUD Bekasi
Kondisi ARH dan Khoirunisah kini semakin memburuk setelah pengobatannya terhenti. Terlebih lagi, mereka juga didiagnosa mengidap tuberculosis.
“Kondisnya kurus karena muncul jamur di lidah kemudian kalau sudah berjamur harus diobati dan tidak bisa masuk makanan dan sakit makanannya juga tidak enak. Karena tidak masuk makanan, berat badan kurus jadi harus dibantu infus,” ungkapnya.
Saat ini Khoirunisah dan anaknya sudah dibawa ke RSUD Kabupaten Bekasi untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
“Yang terpenting sekarang sudah ditangani dengan benar. Kondisi anak dan ibu juga sudah menuju stabil. Semoga terus menunjukkan grafik positif,” kata Ade.
(mdk/gil)