Bandar keroyok teman sendiri karena tak bayar hasil jualan narkoba
Narkoba yang dibawa Nova sudah ludes terjual, tapi uang Rp 1,4 juta tidak diberikan ke Wanto. Terjadi perkelahian antara Wanto dengan Nova. Saat itu datang Rahman dan Habib (DPO) yang ikut mengeroyok. Nova terjun ke sungai karena diteriaki maling. Tiga hari kemudian, Nova ditemukan tewas.
Seorang bandar narkoba nekat membunuh temannya sendiri gara-gara tidak menyetorkan hasil penjualan narkoba. Tersangka bernama Rahman Oktavian (32), warga Waru Gunung, Karangpilang, Surabaya, berhasil ditangkap Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga menjelaskan, pembunuhan dilakukan tersangka Rahman terhadap korban bernama Nova Ardiansyah, warga Kebonsari, Kecamatan Jambangan terjadi pada Sabtu (14/1).
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
Peristiwa ini berawal dari Nova dipanggil Wanto (DPO) datang ke rumahnya di kawasan Waru Gunung, Surabaya. Narkoba yang dibawa Nova itu sudah ludes terjual, tapi uang Rp 1,4 juta tidak diberikan ke Wanto. Akibatnya terjadi perkelahian, antara Wanto dengan Nova. Saat itu juga datang tersangka Rahman dan Habib (DPO). "Mereka berdua (Rahman dan Habib) baru datang langsung memukul korban," kata AKBP Shinto Silitonga, Rabu (25/1).
Saat terjadi perkelahian, ternyata banyak warga yang melihat dan berusaha melerai. Namun, ketiga tersangka masih mengejar korban hingga di dekat perahu rakit.
"Saat di perahu rakit, ketiga tersangka teriak korban itu maling. Jadi korban ketakutan, sampai melompat ke sungai brantas, hingga tenggelam, karena tidak ada menolong," terang Shinto.
Tiga hari kemudian, Selasa (17/1), polisi mendapatkan laporan penemuan mayat. Polisi melakukan penyelidikan, ternyata mayat itu adalah Nova Ardiansyah, korban pengeroyokan, dilakukan tersangka Rahman bersama dua temannya Wanto dan Habib (DPO) terkait peredaran jual beli narkoba.
"Tersangka dan dua temannya yang DPO juga korban ini merupakan bandar narkoba sekitar daerah Waru Gunung. Ini masih dikembangkan kembali sama anggota narkoba," ujar Shinto.
(mdk/noe)