Bandara Adi Soemarmo Terima Kiriman Paket Berisi Ular Berbisa
Bandara Internasional Adi Soemarmo Sopo menerima kiriman paket berupa dua ular berbisa. Dalam foto yang beredar di sebuah akun media sosial Facebook Pecinta Ular, terlihat satu ular kecil berwarna hijau dan satu lainnya dengan ukuran lebih besar berwarna coklat.
Bandara Internasional Adi Soemarmo Sopo menerima kiriman paket berupa dua ular berbisa. Dalam foto yang beredar di sebuah akun media sosial Facebook Pecinta Ular, terlihat satu ular kecil berwarna hijau dan satu lainnya dengan ukuran lebih besar berwarna coklat.
Ular hijau dikemas dalam botol air mineral dan ular berwarna coklat dibungkus dalam kotak plastik. Kedua bungkus tersebut kemudian dimasukkan dalam kardus coklat. Alamat pengirim disebutkan berasal dari Ponorogo dengan tujuan Palangkaraya.
-
Bagaimana pemburu ular piton dibayar? Selama empat tahun terakhir, Siewe bekerja sebagai agen pembasmi ular piton di Distrik Pengelolaan Air Florida Selatan. Dia dibayar per jam dengan tarif bervariasi tergantung pada lokasi berburu dan mendapat bayaran tambahan untuk setiap ular piton yang berhasil ditangkap.
-
Apa senjata utama ular piton? Ular piton memang tak memiliki racun, tetapi bukan berarti terbebas dari bahaya. Lilitan menjadi senjata utama ular piton.
-
Apa yang menjadi insentif bagi pemburu ular piton? Bayaran yang diberikan kepada pemburu menjadi insentif bagi mereka untuk terus berpartisipasi dalam upaya pemusnahan ular piton.
-
Bagaimana ular piton membunuh mangsanya? Ular piton akan melilit mangsanya hingga tak bernapas dan lemas. Saat mangsa tak berdaya, ular piton akan langsung melahap mangsanya bulat-bulat.
-
Di mana kejadian ular piton Burma memangsa ular piton batik terjadi? Kejadian ini terjadi di Bangladesh.
-
Bagaimana ular piton Burma memangsa piton batik? Proses ini dimulai dengan piton Burma menangkap piton batik dari ekornya, kemudian membelitnya erat sebelum menelannya dari ekor terlebih dahulu.
Humas PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo Danardewi membenarkan jika pihaknya, pada 22 Februari lalu mengamankan sebuah paket berisi ular pada proses pemeriksaan barang milik penumpang.
"Iya benar ada kiriman paket, setelah kita periksa isinya tidak sesuai. Paket tersebut dikirim melalui Dea Cargo yang dilewatkan terminal bandara," ujar Danardewi, Rabu (27/2).
Menurut Danar, pada surat pengiriman tertera isinya kain, sehingga ditolak dan dikembalikan ke Dea Cargo. Danar menyampaikan, sejauh ini tidak ada konsekuensi hukum atau sanksi dari pihak bandara terkait kejadian tersebut.
Pimpinan Angkasa Pura Logistik Bandara Adi Soemarmo Candra Karamoi menambahkan, pihaknya akan meningkatkan pemeriksaan setiap pengiriman barang yang melalui cargo bandara, agar kejadian serupa tak terulang lagi.
"Kami berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti karantina, empu, dan jasa titipan dengan memberikan sosialisasi agar kejadian ini tidak terulang lagi," jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga memberikan pembinaan bersama dengan karantina terkait. Dengan l peningkatan pemeriksaan dan sosialisasi dengan pihak terkait, ia berharap peristiwa tersebut tidak terulang.
Baca juga:
Hari Raya Nyepi, Bandara I Gusti Ngurah Rai Hentikan Operasional Selama 24 Jam
Jokowi Resmikan Bandara Tasikmalaya
Ada Tol Trans Jawa, Menhub Budi Sebut Sebabkan Penumpang Bandara Solo Turun
Jumlah Tenaga Kerja Untuk Bandara Baru Yogyakarta Belum Ditentukan
Angkasa Pura I Targetkan Layani 101 Juta Penumpang di 2019
Penumpang Turun Akibat Tiket Pesawat Mahal, Pengelola Bandara Ngurah Rai Akui Merugi