Banjir di Bandung, BMKG prediksi hujan masih berlangsung hingga Mei
Banjir di Bandung, BMKG prediksi hujan masih berlangsung hingga Mei. KBU sendiri mencakup empat wilayah di Bandung Raya. Yaitu, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung. Masifnya pembangunan membuat resapan air sudah tidak bisa terlindungi. Akibatnya, air yang turun langsung ke sungai.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB), Ferdi Ligaswara mengatakan banjir yang menerjang Kota Bandung relatif besar. Ini tidak terlepas dari alih fungsi lahan yang masif di kawasan Bandung Utara (KBU) sebagai daerah resapan air.
"Saya sudah ingatkan beberapa waktu yang lalu akan terjadi banjir bandang. Bahwa eksploitasi KBU sudah kritis bisa akan terjado banjir lebih hebat lagi ke wilayah bawah bandung dan sekitarnya," katanya saat ditemui di lokasi banjir, Jalan Cicaheum, Kota Bandung.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Di mana banjir di Bandung terjadi pada Kamis (11/1) lalu? Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu. Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang terdampak banjir di Jalan Braga, Bandung? Mengutip Liputan6, sebanyak 600 rumah warga di Jalan Braga, Gang Apandi RW 08, RW 04, RW 03, RW 07, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, terkena dampaknya.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
KBU sendiri mencakup empat wilayah di Bandung Raya. Yaitu, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung. Masifnya pembangunan membuat resapan air sudah tidak bisa terlindungi. Akibatnya, air yang turun langsung ke sungai.
"Tanggul-tanggul banyak yang jebol karena tidak kuat menahan derasnya air. Kuncinya adalah hentikan pembangunan di KBU," terangnya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, banjir terjadi di sejumlah titik. Yakni di kawasan Cicaheum, Jalan Cikadut, Ahmad Yani, Jalan Purwakarta Antapani, Jl Polo air Acamanik, Jl. Terusan Jakarta, Jl. Rumah Sakit, Jl. Terusan Rumah Sakit Gedebage dan Jl. Perempatan gede bage Soeta.
Sementara itu, BMKG Bandung memprediksi musim hujan masih akan terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Barat hingga awal Mei mendatang.
"Saat ini, Jawa Barat masih di berada musim hujan. Umumnya, cuaca berawan di pagi hari, sedangkan potensi hujan ringan akan terjadi di siang hari, tetapi sore dan malam cuaca akan kembali berawan," kata Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya.
Tony mengungkapkan, cuaca panas terik yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan karena posisi matahari sedang melintasi daerah khatulistiwa atau equinox. Equinox umumnya rutin terjadi dua kali dalam setahun, setiap bulan Maret dan September.
"Equinox merupakan fenomena astronomi, dimana matahari melintas dan berada tepat di garis khatulistiwa (equator). Itulah yang menyebabkan beberapa daerah mengalami cuaca panas, meski di saat musim hujan," terangnya.
Kondisi cuaca di Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya, juga dipengaruhi adanya siklus tropis Markus di Barat daya Darwin Australia. Di beberapa daerah, khususnya di perairan wilayah Timur Indonesia terjadi gelombang tinggi antara 2,5 hingga 4 meter. BMKG memperkirakan, kondisi tersebut masih akan terjadi hingga Selasa, (20/3).
Tony menyebutkan, siklon tersebut tercatat masih bergerak ke arah barat dan mengalami belokan angin di wilayah utara Jawa Barat. Tekanan udara rendah di Samudra Hindia Barat Daya Jawa Barat serta kelembapan udara yang tinggi di atas ketinggian 3 km di Jawa Barat mendukung pertumbuhan awan yang menyebabkan terbentuknya awan hujan di wilayah ini, termasuk di Bandung dan sekitarnya.
"Hujan masih akan berlangsung hingga 1,5 bulan ke depan. Untuk itu, masyarakat diingatkan agar lebih menjaga kesehatan dan lingkungan sekitarnya supaya tidak menimbulkan kerugian seperti sakit atau terkena banjir," tuturnya.
Baca juga:
Lumpur sisa banjir genangi 20 rumah di Cicaheum Bandung
8 Mobil dikerahkan bersihkan lumpur di Cicaheum Bandung usai diterjang banjir
Banjir terjang Bandung, ruas jalan tertutup lumpur dan belasan mobil hanyut
Antisipasi banjir, Pemprov Jabar perbaiki saluran air
Pemprov Jabar sebut Rancaekek bebas banjir pada akhir 2018