Banjir di Jayapura Turut Rendam Kantor Gubernur Papua
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, akibat musibah tersebut, banjir juga turut merendam wilayah Kantor Gubernur Papua.
Polda Papua telah mendata sejumlah gedung pemerintahan hingga fasilitas publik terdampak banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah Jayapura, Papua pada sejak Kamis (6/1) lalu
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, akibat musibah tersebut, banjir juga turut merendam wilayah Kantor Gubernur Papua.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Di mana banjir di Bandung terjadi pada Kamis (11/1) lalu? Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu. Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
"Wilayah yang terdampak banjir yaitu Kantor Gubernur, Batas Kota, Pasar Youtefa, Entrop, Hamadi, Organda, depan Saga Mall Abepura," katanya seperti dikutip Sabtu (8/1).
Dia menjelaskan, longsor di wilayah paling timur Indonesia itu juga mengakibatkan sejumlah batas jalan menjadi rusak dan terputus. Beberapa wilayah itu ialah Aspol Bhayangkara Dok 5 atas, Kelurahan Trikora Dok 5 atas dan Skyland serta Lintasan Kodam.
"Mengakibatkan jalan terputus sehingga pengendara kendaraan tidak dapat melintas," ujarnya.
Baca juga:
Update Banjir Jayapura, Tujuh Warga Meninggal Dunia dan Tiga Orang Luka
Banjir Rendam 59 Rumah di Jayapura Mulai Surut
Kamal menyebutkan, personel gabungan TNI-Polri, Basarnas serta Instansi terkait telah dikerahkan ke setiap titik-titik wilayah yang terdampak banjir serta tanah longsor untuk membantu mengevakuasi masyarakat.
Data yang dihimpun, ada tujuh orang meninggal dunia dalam peristiwa itu. Mereka ialah John Itlay (23); Gidion Itlay (18); Theo Itlay (18); Junaedi (68); Sudarti (67); Asniati (35); Antonieta (39).
Sementara, tiga orang mengalami luka-luka akibat insiden tersebut. Mereka langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan.
Adapun data dari BPBD tercatat jika musibah ini telah berdampak kepada 160 keluarga, termasuk 80 anak dan delapan balita, mengungsi di Kelurahan Gurabesi, Distrik Jayapura Selatan.
Bahkan, banjir ini juga telah merendam pemukiman warga, sejumlah fasilitas umum, Rumah Sakit Marthen Indey, dan kompleks Kantor Gubernur Dok II Jayapura tergenang hingga ketinggian 200 cm.
Faktor Pemicu
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memaparkan faktor dinamika atmosfer yang mengakibatkan banjir dan longsor terjadi di Kota Jayapura, Papua, sejak Kamis (6/1) malam. Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mencatat beberapa pengaruh yang menyebabkan curah hujan tinggi di Kota Jayapura.
"Suhu muka laut sekitar perairan Papua yang cukup hangat sehingga meningkatkan aktivitas konvektif," ujar Fachri dilansir Antara, Jumat (7/1).
(mdk/fik)