Banjir Selutut Orang Dewasa, Jalan di Utan Kayu Jakarta Timur Ditutup
Seorang warga bernama Hamdi yang tinggal di Utan Kayu mengatakan banjir mulai naik sekitar pukul 02.30 WIB. Hingga pukul 06.30 WIB banjir berangsur surut. Jalan di Utan Kayu pun ditutup.
Curah hujan tinggi sejak Rabu (1/1) dini hari menyebabkan banjir di sekitar wilayah Jabodetabek. Ketinggian air bervariasi.
Di Utan Kayu, Jakarta Timur, misalnya. Ketinggian air berkisar 30 sentimeter, atau setara lutut orang dewasa.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
Seorang warga bernama Hamdi yang tinggal di Utan Kayu mengatakan banjir mulai naik sekitar pukul 02.30 WIB. Hingga pukul 06.30 WIB banjir berangsur surut. Jalan di Utan Kayu pun ditutup.
Dia menambahkan, selokan sepanjang jalan Utan Kayu juga meluap. Akibatnya, sampah-sampah berserakan.
"Sampah terlihat cukup banyak di sekitaran selokan," kata Hamdi kepada merdeka.com, Selasa (1/1).
Dengan ketinggian banjir tersebut, Hamdi mengatakan warga setempat enggan mengungsi. Mereka, kata Hamdi, memilih membersihkan rumah dari sisa sisa sampah yang terbawa saat banjir.
"Alhamdulillah (tidak mengungsi) lebih memilih untuk keringkan air (yang masuk ke dalam rumah)," tukasnya.
Sementara itu, aliran listrik tidak dipadamkan. Hal ini berbeda di wilayah Bekasi.
Pemadaman listrik terjadi akibat volume air yang cukup tinggi. Pemadaman terjadi sekitar pukul 05.30 WIB.
Theresia Felisiani, warga Pekayon, Bekasi, mengatakan jalan depan rumahnya terdampak banjir cukup tinggi. Beruntung, ia tinggal di rumah dua lantai.
Ia pun mengaku listrik sekitar rumahnya dipadamkan.
"Iya dipadamin," ujar There.
Senada dengan There, Ika Defianti mengalami hal yang sama. Banjir masuk ke dalam rumahnya hingga semata kaki.
"Tapi kalau pagar dibuka bisa sebetis tingginya," kata Ika.
Dampak banjir terparah dialami Ita warga Jaribening Baru, Bekasi Selatan. Rumahnya hampir tenggelam karena banjir. Ketinggian banjir mencapai paha orang dewasa.
Ia menuturkan banjir kali ini merupakan banjir terparah. Selain resapan kurang, ukuran saluran air sempit yang bersebelahan langsung dengan proyek apartment LRT Gateways Park Jati Cempaka.
"Memang biasa banjir. Tapi enggak pernah setinggi ini," ujar Ita.
Atas kejadian ini, ia berharap agar pihak pengembang mau membuat saluran air dengan diameter cukup besar.
"Ini banjir begini karena airnya dari atas banyak tapi tampungan untuk saluran airnya kecil, ngantri gitu kan. Kalau besar enggak kayak gini," cerita Ita.
Baca juga:
Banjir Rendam Cipinang Melayu Jaktim Hingga Atap Rumah
Aliran Banjir Kanal Barat Tanah Abang Nyaris Meluap
Pondok Jaya Mampang Prapatan Banjir, Warga Mengungsi ke Masjid
PT Transjakarta: Halte yang Tidak Beroperasi Bisa Jadi Tempat Pengungsian
Warga Kebayoran Lama Temukan Ular Piton di Tengah Banjir