Bank daerah diminta setop memberikan kredit konsumtif kepada ASN
Kredit konsumtif dinilai bakal melahirkan aparat yang korup.
Pemberian kredit konsumtif atau kredit konsumsi pribadi perorangan maupun badan usaha oleh Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) diprediksi bakal melahirkan koruptor-koruptor baru.
"LSM Aliansi Indonesia (AI) mendesak pemerintah daerah dan OJK untuk memberi warning kepada seluruh bank terlebih khusus Bank Sulutgo, untuk tidak lagi memberatkan para ASN (Aparatur Sipil Negara) dengan utang atau pinjaman bank dalam bentuk kredit konsumtif, karena pinjaman ini sudah tidak sesuai lagi dengan metode pemberian kredit," jelas Ketua LSM AI Sulut Frangky Barends kepada Merdeka.com, Senin (11/7).
Pemberian kredit jenis ini kepada para ASN, lanjut dia, tidak memperhitungkan lagi kemampuan bayar para ASN. Hal ini akan memberikan dampak konsumeristis bagi ASN sehingga tidak bisa bekerja dengan baik. Dampak ke depan adalah KKN bakal merajalela di daerah ini.
"Dengan demikian kami memproyeksikan dua tahun ke depan diduga banyak ASN di Sulawesi Utara akan terlibat korupsi, sehingga kami sebagai lembaga antikorupsi menyayangkan kalau hal ini terjadi," lanjut Frangky.
Dia pun menyarankan agar sebaiknya Bank Sulutgo, pemerintah dan OJK secepatnya mengambil tindakan perbaikan kredit konsumtif yang sudah jalan dan mengambil alih kredit yang sudah diberikan ke ASN karena dinilai menambah beban para pegawai tersebut.