Banser Malang: Tantangan ISIS itu lucu, silakan bicara di sini!
Banser NU Malang mengaku tak gentar melihat tantangan dari pengikut ISIS dari video yang sudah tersebar luas itu.
Nama Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) disebut-sebut oleh anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam sebuah video yang dipublikasikan di Youtube. Video tantangan perang dalam bahasa Indonesia itu ditujukan antara lain kepada Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Polri termasuk Densus 88, serta Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU.
"Tantangan ISIS terhadap Banser itu lucu. Kenapa tantangannya disampaikan dari Syiria, tidak di sini saja. Silakan pulang dulu, terus bicara di sini," kata Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Malang, Hasan Abadi, Sabtu (27/12).
Tantangan itu disampaikan oleh anggota ISIS asal Indonesia yang diindikasikan sebagai Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal al Yemeni al Indonesi.
Kepada mereka yang disebutkan, Salim yang asal Kota Malang meminta segera turun ke medan perang, menghadapi kelompoknya. Diduga hal ini terkait dengan sikap TNI dan pihak keamanan Indonesia yang bersikap tegas terhadap kelompok mereka.
Mereka ini, kata Hasan, tidak mempunyai pengikut di sini, jumlahnya sedikit akan tetapi secara internasional menebarkan teror. Kelompok mereka muncul melalui diskusi-diskusi tentang khilafah dan syariat Islam. Pemikiran mereka ada yang soft (halus) dan hard (keras), di antaranya ISIS yang memilih jalan kekerasan.
"Pemerintah seharusnya juga tegas dengan kelompok yang soft, harus diantisipasi. Lahirnya ekstremis itu juga bisa dari diskusi-diskusi. Mereka secara organisasi harus dibubarkan," terangnya.
Hasan pun menegaskan sikap Banser sebagai satgas Ansor yang diperlukan sejak masa perjuangan kemerdekaan. Saat didirikan juga dalam rangka menjaga keutuhan NKRI, yang sudah menjadi konsensus bersama elemen bangsa yang lain.
Sejak awal bangsa ini didirikan oleh para founding fathers tidak diniatkan berdiri atas dasar agama tertentu. Karena itu sikap Ansor sudah final.
"Syariat itu tidak harus dengan negara Islam. Syariat Islam sudah jalan di negeri ini, tidak ada yang tidak sesuai dengan Islam. Tidak ada syariat yang tidak bisa dijalankan di Indonesia," katanya.
Sebelumnya beredar tayangan video berdurasi 4 menit 1 detik yang diunggah ke situs Youtube pada Kamis (25/12). Dalam video tersebut, seorang pria berjanggut dan mengenakan pakaian serba hitam yang diduga bernama Abu Jandal menantang Panglima TNI, Polri termasuk Densus 88 dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama untuk turun ke medan perang.
Dia mengatakan pihaknya tidak gentar untuk membela tegaknya syariat Islam di muka bumi. "Pesan ini saya tujukan kepada Moeldoko Panglima TNI, Polri, Banser, kami menunggu kedatangan kalian. Kami telah mendengar bahwa kalian menginginkan untuk membantu pasukan koalisi untuk melenyapkan daulah khilafah ini," katanya.
Video yang direkam di sebuah ruangan itu pun berisi ancaman bahwa mereka tidak segan untuk membantai para aparat yang turut bergabung dengan negara barat dalam memerangi ISIS.
"Penegakan syariat Allah harus dimulai dengan memerangi kalian dan membantai satu per satu kalian, TNI, Polri, Densus dan Banser, yang mana hari ini menyombongkan diri untuk menentang agama Allah, menentang penegakan syariat Allah dan mengatakan NKRI harga mati. Ketahuilah bagi kami syariat Allah harga mati," kata Abu Jandal.