Banten Punya Banyak Narasi untuk Menjadi Tujuan Wisata Sejarah
Dengan narasi yang terkenal dan mendunia, bisa menarik orang untuk datang ke Banten. Sultan Ageng Tirtayasa misalnya, bisa dikembangkan karena sosoknya yang terkenal di Indonesia.
Banten memiliki banyak narasi sejarah yang bisa digali menjadi destinasi pengetahuan dan wisata masyarakat. Untuk itu, pemerintah diminta bersama-sama masyarakat harus peka dan mau mencarinya.
"Misalnya ada narasi Multatuli di Rangkasbitung, kemudian di Anyer juga ada sejarah dunia yang bisa dijadikan narasi yaitu tempat pertama tokoh terkenal Deandles mendarat di Indonesia," ungkap sejarawan yang juga budayawan nasional Bonnie Triyana di Kelurahan Banjarasari, Cipocok Jaya Kota Serang, Banten.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Apa saja tempat wisata populer di Surabaya yang bisa dikunjungi untuk merasakan sejarah kota? Tempat wisata di Surabaya yang menyajikan bangunan yang ikonik dan bersejarah adalah kawasan kota tua. Wisata kota tua ini menjadi saksi sejarah perjuangan muda-mudi dalam merebut kemerdekaan.Meskipun bangunan di Kota Tua sudah kuno dan berumur, bangunan ini masih memancarkan kemegahannya yang karismatik.
-
Dimana tempat wisata sejarah di Jakarta yang memiliki penjara bawah tanah? Menariknya, di bawah museum fatahilah ini terdapat berbagai penjara bawah tanah yang bisa kamu kunjungi dan dapat merasakan bagaimana di dalam penjara tersebut.
-
Dimana tempat wisata yang cocok untuk belajar sejarah budaya? Kawasan ini memiliki daya tarik yang unik, memadukan suasana kolonial masa lalu dengan unsur modern.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
Bonnie yang menjadi narasumber peluncuran Sultan Center dan patung Sultan Ageng Tirtayasa, Rabu (22/5), mengungkapkan, dengan narasi yang terkenal dan mendunia, bisa menarik orang untuk datang ke Banten. Sultan Ageng Tirtayasa misalnya, bisa dikembangkan karena sosoknya yang terkenal di Indonesia.
"Dengan demikian orang bisa tertarik dan mau berkunjung ke Banten," jelas Bonnie.
Bonnie kemudian mencontohkan Museum Multatuli yang mendapatkan perhatian luas bukan hanya di Indonesia, namun juga di dunia internasional karena Narasi tentang Multatuli yang cukup kuat. Dengan bangunan narasi tersebut, akan terbentuk ekosistem budaya yang memiliki dampak ekonomi terhadap warga di sekelilingnya.
Bonnie menambahkan ribuan benda bersejarah Indonesia yang memiliki narasi itu dijarah oleh Belanda saat mereka menjajah Indonesia. "Saat dulu ke Banten mereka hancurkan, ambil sesuatu kemudian pergi ke Aceh, ke Banjarmasin, Lombok dan mereka selalu melakukan ekspedisi militer. Saat kalah mereka ambil dan mereka simpan di Belanda. Jumlahnya ribuan," ungkap Bonnie.
Bonnie mengatakan, saat ini Belanda ingin mengembalikan benda-benda kepada Indonesia. "Kedua belah pihak sedang melakukan negosiasi. Dan Pemerintah Indonesia sudah menyampaikan tidak ingin asal dibalikin. Namun harus ada penelitian dan riset-riset sehingga menghasilkan narasi," ungkap Bonnie.
Sementara itu, Budayawan dan Wartawan Senior Jodhi Yudhono menyebut, pendirian patung bisa menggerakkan ruang dan waktu, khususnya masyarakat di sekitarnya. "Ciri orang yang kreatif dan berbudaya adalah karyanya menggerakkan ruang dan waktu, dan pendirian patung ini saya yakin bisa menggerakkan ruang dan waktu itu," jelas Jodhi.
Peresmian Patung Sultan Ageng Tirtayasa itu merupakan inisiatif Aji Bahroji, salah seorang praktisi komunikasi asal Banten. Bahroji menyebut tujuannya mendirikan patung Sultan Ageng di kantornya adalah untuk mengambil semangat dan kegigihan Sultan Ageng.
"Ini sebenarnya adalah cara kami memupuk rasa semangat dan perjuangan Sultan Ageng dalam membela masyarakat. Mungkin cara perjuangannya yang berbeda. Saat ini kita dengan kreativitas dan perusahaan kami juga namanya SultanComm," jelas Aji, sapaan akrabnya.
Aji bercerita bahwa patung yang didirikan tadinya terletak di tengah kota. Tahun 2003 patung pahlawan nasional dirobohkan oleh pemerintah daerah. "Setelah hampir 16 tahun kemudian puing-puingnya (tinggal badannya) teronggok di pinggir sungai dan ditemukan oleh wartawan dan teman-teman. Akhirnya saya putuskan untuk dibawa di sini," ungkap Aji.
Baca juga:
Candi Muara Takus Saksi Kejayaan Kerajaan Sriwijaya
Sarinah, Saksi Bisu Kericuhan 22 Mei dan Sosok Perempuan Dihormati Soekarno
Alquran Kuno Kampung Bugis, Jejak Sejarah Islam di Pulau Dewata
BPCB Jateng Temukan Arca Peninggalan Abad ke-9 di Candi Plaosan Klaten
Keranda Legendaris dari 1929 di Denpasar, Tak Ada yang Tahu Sejarahnya
Situs Sekaran Bukti Penggunaan Teknologi Maju Sebelum Era Majapahit