Banyak warga jadi perantau, Pilkada Sukoharjo tak maksimal
Warga yang menggunakan hak suaranya hanya 66 persen.
Banyaknya warga yang merantau ke kota lain, membuat Pilkada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah tak maksimal. Sebab banyak warga perantau yang enggan pulang untuk menggunakan hak pilihnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat angka partisipasi pemilih dalam Pilkada kali ini hanya 66 persen. Sedangkan suara tidak sah mencapai angka 6,2 persen dari total suara yang masuk.
Komisioner KPU Sukoharjo, Yulianto Sudrajad mengatakan pihaknya sudah selesai melakukan penghitungan di tingkat TPS Rabu (9/12) malam. Dan hasilnya sudah diinformasikan melalui website resmi KPU. Saat ini pihaknya sedang menyelesaikan rekapitulasi di tingkat PPK.
"Dari jumlah pemilih keseluruhan 670.345 jiwa, warga yang menggunakan hak pilihnya pada saat pemungutan suara sebanyak 445.485 atau 66,4 persen. Dari jumlah suara yang masuk ini, sebanyak 27.726 surat suara tidak sah atau rusak," jelas Yulianto, Kamis (10/12).
Yulianto menambahkan, untuk perolehan suara masing-masing pasangan calon dari hasil penghitungan di TPS, pasangan calon nomor urut 1 yang diusung PDIP berhasil meraih suara sebanyak 355.438, atau 85,2 persen. Sementara untuk pasangan nomor urut dua dari PAN, PKB dan Partai Demokrat, hanya mampu meraih suara 61.761, atau 14,8 persen.
"Angka golput di Sukoharjo cukup tinggi karena banyak warga yang merantau dan tidak bisa pulang. Sejak awal masyarakat juga sudah memprediksi siapa nantinya yang akan menang. Jadi mereka menjadi sedikit apatis terhadap jalanya pilkada," pungkasnya.