Banyak warga masih buang sampah sembarangan di Jalan Sukarno
Padahal kawasan ini sudah tertata rapi, masih saja ada warga yang tidak menjaga kebersihan.
Jalan Sukarno, Bandung, yang terletak di sebelah Gedung Merdeka Museum Konperensi Asia-Afrika banyak mendapat sanjungan. Tapi jalan yang berada di pinggir Sungai Cikapundung ini masih ditemukan sampah berserakan.
Di jalan yang diresmikan bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November lalu itu terdapat titik-titik yang menjadi tempat “parkir” sampah seperti bungkus makanan ringan, cangkang rokok, gelas plastik bekas kopi, botol minuman kemasan, kantong keresek. Begitu juga di dalam sungai, sampah-sampah terdampar di bebatuan.
Sedangkan di bawah kursi yang dipasang di kiri kanan jalan banyak ditemukan puntung rokok berserakan. Pemandangan tersebut kontras dengan penataan jalan yang apik, lantai jalan bukan dari aspal tapi dari paving block berwarna, poster-poster Soekarno dan tokoh negara dipasang di sana-sini.
“Lingkungan Jalan Sukarno sudah lumayan rapi, daripada tahun-tahun sebelumnya, sekarang sudah direnovasi. Tapi masih banyak yang belum peduli, masih banyak sampah berserakan,” kata salah seorang warga Bandung, Desta Dani Syarif di Jalan Sukarno, Selasa (17/11).
Pemuda 20 tahun tersebut menyayangkan masih ada pejalan kaki atau yang nongkrong membuang sampah sembarangan. “Kepedulian warga menjaga lingkungan masih harus ditingkatkan lagi. Jangan cuma ingin menikmati ruang publik tapi tidak dijaga,” ujarnya.
Menurutnya, menjaga lingkungan tidak mungkin hanya mengandalkan petugas kebersihan kota atau relawan. “Kan kasihan petugas kebersihan terus-terusan membersihkan tapi kita penikmatnya tidak peduli,” tambahnya.
Ia juga menyarankan, penataan Jalan Sukarno harus ditingkatkan. Sebab, masih ada pengendara roda dua yang melintas. “Kan ini ditutup, khusus pejalan kaki, motor juga enggak boleh masuk. Tapi masih saja ada motor yang masuk,” katanya.
Warga lainnya, Algi Febri, 18 tahun, menyambut baik dengan penataan jalan dengan nama baru tersebut. Senada dengan Desta, ia menyayangkan masih banyak titik-titik di sekitar jalan menjadi tempat buang sampah sembarangan. “Lingkungannya kurang bersih, banyak sampah,” ujarnya.
Selain itu, kesadaran warga memang harus ditingkatkan. Misalnya, menjaga fasilitas publik agar tidak mudah rusak. “Banyak kan kursi-kursi yang dirusak atau sudah rusak. Jadi masih banyak yang kurng sadar,” katanya, mengacu pada beberapa kursi berbahan kayu dan besi beberapa bautnya ada yang copot.
Baca juga:
Terry Shahab luncurkan single
Buruh tak puas UMK Bandung 2016 hanya Rp 2,6 juta
Ini wujud pecahan mata uang kertas dengan nominal terbesar di dunia
Buat pecinta sepatu Docmart, ada baiknya ikut Komunitas Docmarters
Mesranya Soekarno, John F Kennedy dan Che Guavara di Jalan Sukarno
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Dimana Langgar Merdeka berada? Lokasinya terletak di Jln. Dr. Radjiman No. 565 Laweyan, Solo.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Apa saja yang bisa dinikmati di Bandung saat Lebaran? Selama liburan Lebaran, kamu tentu dapat menikmati suasana Kota Bandung yang ramai dengan beragam acara festival seni, pertunjukan musik, dan pameran seni. Jika sudah sampai di sini, jangan lupa juga untuk menjelajahi kuliner khas Bandung seperti makanan tradisional Sunda, kue basah, dan kopi lokal yang lezat.