Banyuwangi Terus Lakukan Penyesuaian Sistem Perencanaan SIPD Kemendagri
SIPD merupakan sistem informasi yang memuat sistem perencanaan pembangunan daerah dan sistem keuangan daerah, sistem pembinaan dan pengawasan pemerintahan daerah yang dikembangkan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memberikan motivasi kepada pejabat penyusun program di lingkup Pemkab Banyuwangi untuk semangat dan cepat beradaptasi dengan sistem perencanaan informasi daerah (SIPD) yang disusun oleh Kemendagri.
SIPD merupakan sistem informasi yang memuat sistem perencanaan pembangunan daerah dan sistem keuangan daerah, sistem pembinaan dan pengawasan pemerintahan daerah yang dikembangkan oleh Kementerian Dalam Negeri.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, Kemendagri menyusun SIPD ini untuk diterapkan oleh daerah. Oleh karena itu, Anas meminta ASN daerah yang terkait bisa segera beradaptasi dan semangat dalam proses penyesuaian tersebut.
©2020 Merdeka.com
"Ini adalah sistem baru bagi kita, jadi benar-benar harus dipelajari dengan baik. Memang awalnya pasti sulit, apalagi sistem yang selama ini kita kembangkan yaitu Simral sudah kita pakai dalam 10 tahun terakhir ini. Namun semua harus cepat beradaptasi untuk kemajuan bersama," ujar Anas.
Sebelumnya Banyuwangi sendiri menggunakan Sistem Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran, dan Pelaporan (Simral) yang dikembangkan sejak tahun 2008. Melalui sistem ini semua perencanaan mulai tingkat desa, hingga kabupaten, baik sistem penganggarannya, penatalaksanaannya hingga pelaporan keuangan daerah terintegrasi dan berkesinambungan. SIMRAL juga telah banyak di copy dan digunakan oleh banyak daerah di Indonesia.
"Harapan kami, semoga dengan penerapan sistem baru SIPD ini, akan semakin memudahkan daerah dalam semua proses pembangunan. Juga bisa membawa kemajuan bagi semua daerah di Indonesia," ujar Anas.
©2020 Merdeka.com
"Apalagi dengan SIPD pemerintah pusat bisa langsung memantau program pembangunan dan kondisi keuangan daerah, hingga pusat bisa langsung mengintervensi apabila ada daerah yang mengalami defisit maupun hambatan lainnya," imbuh Anas yang juga ketua Asosiasi Kepada Daerah Indonesia (Apkasi) ini.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Suyanto Waspotondo mengatakan para penyusun program (sungram) daerah telah menjalankan sejumlah tahap sosialisasi hingga pembelajaran langsung dari Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri. Sehingga Banyuwangi siap untuk melaksanakan perubahan sistem mulai tahun depan.
"Sejumlah kesulitan dan hambatan pasti ada, karena ini sistem yang benar-benar baru bagi kami. Namun karena sudah terbiasa dengan perubahan dan inovasi yang dilakukan daerah, maka insyaallah proses adaptasinya bisa berlangsung dengan lebih cepat," ujar Yayan sapaan Suyanto.
©2020 Merdeka.com
Sedangkan untuk melakukan pengintegrasian SIPD dengan sejumlah sistem informasi lainnya yang ada di daerah, diperkirakan akan berlangsung selama satu tahun ke depan.
"Kami terus melakukan penyesuaian. Karena sistem baru, maka kami juga terus melakukan penyesuaian dengan sistem yang lain," pungkas Yayan.
(mdk/hhw)