Bapak di Kebumen Bunuh Diri Gara-gara Hari Pernikahan Anak Tak Sesuai Weton
Dari hasil olah tempat kejadian perkara anggota polsek setempat bersama dengan INAFIS Polres Kebumen, tidak ada tanda mencurigakan yang mengarah ke tindakan pidana.
SY (52) tengah menanggung beban pikiran yang tak ringan. Ada hal yang sangat prinsipil baginya namun terabaikan. Namun, tentu saja tak ada yang menyangka, beban pikiran itu membuat SY berpikir bunuh diri.
Siang dan malam warga Desa Kedungwinangun Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen itu tak berhenti memikirkannya. Ia memikirkan hari pernikahan putranya yang telah ditetapkan.
-
Kenapa Buleng digemari? Warga menyukai Buleng lantaran penampilannya yang menyenangkan, dengan suguhan musik tradisional Betawi, Gambang Kromong.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kapan embung di Kebumen itu dibangun? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Kenapa Kirab Kebo Bule dianggap membawa berkah? Masyarakat percaya bahwa Kirab Kebo Bule ini dianggap membawa berkah.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
Ada bahagia dalam ketetapan itu, bahwa putranya akan menikah. Namun ada pula yang membebaninya. Ketetapan tanggal itu tak sesuai dengan weton atau perhitungan tanggal Jawa.
Ia gusar, tak enak makan dan tak nyenyak tidur. Suatu hari, pada sepertiga malam ia beranjak dari peraduan.
Ia sempat pamit ke istrinya, SL (47), hendak ke kamar mandi. Namun hingga setengah jam, ia tak kembali ke kamar. Ternyata, SY bunuh diri.
"Suami awalnya pamit mau pergi ke belakang sekitar pukul 03.00 WIB. Namun sudah berselang waktu 30 menit tak kunjung kembali," kata Iptu Sugiyanto, Kepala Subbagian Humas Polres Kebumen yang juga Plh Kapolsek Klirong, Senin (25/1/2021).
SL merasa ada yang tidak beres dengan suaminya. Ia kemudian menyusul ke kamar mandi. SL terkejut ketika menemukan suaminya sudah keadaan menggantung di dapur.
SL berteriak histeris. Teriakan itu mengundang tetangganya datang ke rumahnya. Warga kemudian melaporkan ke Polsek Klirong.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara anggota polsek setempat bersama dengan INAFIS Polres Kebumen, tidak ada tanda mencurigakan yang mengarah ke tindakan pidana.
"Berdasarkan bukti-bukti di lapangan yang kami peroleh, kuat dugaan yang bersangkutan sengaja gantung diri," ujar Sugiyanto.
Dari penuturan keluarga, dalam waktu dekat kedua putranya akan naik ke pelaminan. Diduga SY mengakhiri hidupnya karena beban pikiran yang dipicu waktu pernikahan putranya tidak sesuai dengan hitungan penanggalan Jawa.
Reporter: Rudal Afgani Dirgantara
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Diduga Usai Bunuh Anak Gadisnya, Seorang Pria di TTS Gantung Diri
Depresi Ditinggal Suami, Wanita Hamil Muda Coba Loncat dari JPO Cilegon
Angka Bunuh Diri di Jepang Naik 16 Persen Saat Gelombang Kedua Covid-19
Sopir Pabrik Es Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mess
Anggota DPRD Pematang Siantar Ditemukan Tewas Gantung Diri