Bareskrim audit rumah sakit pengguna vaksin palsu di Bekasi
Dua di antaranya adalah Rumah Sakit Elisabeth dan RS Hosana Medika.
Bareskrim Mabes Polri melakukan audit terhadap rumah sakit pengguna vaksin palsu di Bekasi. Dua di antaranya adalah Rumah Sakit Elisabeth dan RS Hosana Medika.
"Ada beberapa dokumen terkait pembelian vaksin dari CV Azka yang kami berikan," kata kuasa hukum RS Elisabeth, Bekasi, Azaz Tigor Nainggolan, Selasa (19/7).
Dia mengatakan, rumah sakit tersebut terpaksa membeli vaksin dari ZV Azka Medika karena terjadi kekosongan stok. Adapun, permintaan vaksin ke distributor yang biasa memasok tersendat.
"Apakah mungkin di sana kosong karena tak produksi atau masalah lain, saya tidak tahu. Yang jelas ketika itu sudah ada pemberitahuan dari distributornya," kata Tigor.
Karena itu, pembelian vaksin ke CV Azka Medika merupakan alternatif terakhir untuk memenuhi kebutuhan. Rumah sakit membeli cukup banyak dalam rentan waktu November 2015-Juni 2016.
"Kalau yang terpapar vaksin palsu diperkirakan 125 bayi. Sisa vaksin itu sudah kami berikan kepada Satgas dan Bareskrim," kata dia.
Berdasarkan data dari Posko Pengaduan Vaksin Palsu di RS Elisabeth yang sejak dibuka pada Jumat pekan lalu, jumlah orangtua yang mengadu mencapai 406 orang. Mereka yang mendaftar akan difasilitasi konsultasi atau medical chek up secara gratis untuk memastikan penggunaan vaksin.
Selain di RS Elisabeth, Bareskrim juga melakukan audit di RS Hosana Medica Bekasi. Hingga berita pukul 18.00 WIB, petugas masih melakukan audit di rumah sakit pengguna vaksin tersebut.