RK Bakal Audit Antisipasi Kebakaran di Permukiman Padat Penduduk, Begini Caranya
RK juga akan melakukan audit soal jumlahnya rasio pemadam kebakaran apakah jumlah akan kekurangan personel atau infrastruktur yang kurang.
Kebakaran di Jakarta umumnya terjadi di permukiman padat penduduk. Menanggapi hal itu, calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil berjanji akan melakukan penertiban terhadap hal itu agar lebih tertata dan mengantisipasi potensi kebakaran.
"Nanti ada audit. Apakah bangunan terlalu padat, pasti setelah jadi gubernur saya prioritaskan untuk membereskan," kata RK saat ditemui di Jakarta Utara, Minggu (29/9).
Selain pemukiman padat, RK juga akan melakukan audit soal jumlahnya rasio pemadam kebakaran apakah jumlah akan kekurangan personel atau infrastruktur yang kurang.
"Itu (kebakaran) masalah perkotaan yang sangat umum dan Jakarta rumahnya padat-padat," jelas RK.
Sebagai catatan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pernah mengungkap, 61,12 persen kejadian kebakaran yang terjadi di Jakarta disebabkan oleh konsleting listrik.
Hal itu disampaikan Heru Budi melalui rekaman video di acara diskusi bertajuk 'Tingkatkan Keamanan Listrik, Cegah Kebakaran di Jakarta' yang digelar Koordinatoriat Wartawan Balai Kota-DPRD DKI Jakarta di Pressroom Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, pada Rabu (18/9).
Heru bilang, sebagai langkah antisipasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak. Termasuk, kata dia melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran kepada warga diseluruh wilayah Jakarta.
Tak hanya itu, Heru juga mengimbau agar warga semakin waspada terhadap potensi kebakaran, terutama karena korsleting listrik.
Karena itu, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) RI ini juga meminta agar warga Jakarta bijak dalam menggunakan listrik dan memastikan penggunaan peralatan listrik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).