Bareskrim terjunkan tim ungkap pembakaran sekolah di Palangka Raya
Hal itu mengetahui apakah ada tersangka lain atau tidak dan apa motif yang sebenarnya mereka melakukan pembakaran terhadap delapan sekolah tersebut.
Yansen Alison Binti, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah, Fraksi Gerindra diduga menjadi dalang dibalik pembakaran delapan sekolah di Palangka Raya. Saat ini, Yansen bersama delapan tersangka lainnya sudah ditahan di Polda Metro Jaya menjadi tahanan Bareskrim Polri.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih mendalami motif yang sebenarnya terjadi. Sebab, dari hasil pemeriksaan sementara terhadap Yansen, dia menyuruh delapan tersangka lainnya untuk membakar sekolah karena ingin mendapat perhatian dari Gubernur dan meminta proyek.
"Ya tidak boleh ngira-ngira itu karena minta proyek. Nanti kita sampaikan yang sebenarnya kepada rekan-rekan," kata Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (8/9).
Lebih jauh, Setyo menuturkan bahwa dalam kasus ini, penyidik dari Bareskrim Polri juga langsung diturunkan. Hal itu mengetahui apakah ada tersangka lain atau tidak dan apa motif yang sebenarnya mereka melakukan pembakaran terhadap delapan sekolah tersebut.
"Saat ini Yansen sudah ditahan di sini (Polda Metro Jaya). Dan penyidik kita ke sana," tuturnya.
Meskipun penyidik Bareskrim Polri sudah langsung diterjunkan, namun sampai saat pihaknya belum mendapatkan info atau perkembangan terbaru mengenai pembakaran terhada delapan sekolah tersebut.
"Kami belum dapat info terbaru," tandasnya.
Diketahui, polisi sudah menangkap sembilan orang tersangka terkait delapan sekolah yang terbakar di Palangka Raya. Sembilan orang tersebut diketahui berinisial YAB, AG alias N, SUR, IG, YDD, YDY, SYT, FH alias OG, ST alias AGT.
Dalang dibalik pembakaran tersebut diduga seorang anggota DPRD dari Fraksi Gerindra yaitu Yansen Alison Binti. Dimana dirinya telah membayar delapan orang yang saat ini sudah menjadi tersangka untuk membakar delapan sekolah tersebut.
Selain itu juga, Yansen diketahui menjadi Ketua Hari KONI di Kalimantan Tengah. Dan sebelum delapan eksekutor melakukan pembakaran terhadap sekolah, dirinya telah melakukan rapat di gedung KONI (ruangan Yansen).
Sebagai informasi, Kebakaran yang melanda delapan sekolah di Palangkaraya selama periode Juli awalnya terjadi Selasa (4/7). Peristiwa awal itu menimpa SDN 1 Palangka. Kebakaran kembali terjadi di SD Negeri 4 Menteng di Jalan Thamrin, Jumat (21/7) pukul 13.00 Wib, disusul SD Negeri 4 Langkai di jalan Ais Nasution, Jumat (21/7) pukul 15.00 Wib.
Kemudian di SD Negeri 1 Langkai,terjadi pada Sabtu (22/7) pukul 02.00 Wib dan SD Negeri 5 Langkai di jalan Wahidin Soedirohusodo, Sabtu (22/7) pukul 03.00 Wib.
Tiga kebakaran terakhir terjadi di SDN 8 Palangkaraya pada Sabtu (29/7) sekira pukul 18.10 Wib. Selanjutnya pada Minggu (30/7) dini hari sekira pukul 03.00 Wib kebakaran kembali melanda SDN 1 Menteng yang mana pada kejadian ini sejumlah ruang sekolah SMK YPSEI Palangkaraya juga terdampak.