Basarnas Kembali Perpanjang Masa Pencarian Korban Sriwijaya Air Selama 3 Hari
Perpanjangan ini membuat masa pencarian akan tetap dilanjutkan hingga Kamis (21/1) mendatang.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) kembali memperpanjang pencarian korban pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (9/1). Perpanjangan pencarian dilakukan selama tiga hari.
"Saya mengumumkan bahwa pelaksanaan operasi SAR kita perpanjang tiga hari lagi," kata Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Jakarta Utara, Senin (18/1).
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Di mana pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini menabrak lereng gunung Kathmandu, Nepal. Sebanyak 113 orang tewas akibat tragedi ini. Dari total penumpang tersebut, 11 penumpang di antaranya berasal dari Amerika Serikat, 17 lainnya dari Jepang, 23 orang dari Nepal, dan 14 orang dari Eropa.
Perpanjangan ini membuat masa pencarian akan tetap dilanjutkan hingga Kamis (21/1) mendatang. Bagus mengatakan, keputusan perpanjangan pencarian ini setelah pihak Basarnas berkonsultasi dengan beberapa pihak terkait. Adapun pertimbangan utama perpanjangan ini menurut Bagus adalah demi kemanusiaan.
"Yang jelas pertama adalah kemanusiaan ya. Sampai saat ini secara resmi dari DVI baru beberapa yang teridentifikasi. Tentunya Tim SAR gabungan berusaha semaksimal mungkin melakukan evakuasi korban, semakin banyak jumlah kantong yang kita temukan akan semakin bermanfaat bagi DVI dalam membantu proses identifikasi," kata dia.
Di samping juga lantaran ada beberapa hari yang kurang maksimal melakukan pencarian gara-gara terkendala cuaca. Untuk itu, kata Bagus perpanjang ini sebagai pengganti hari-hari tersebut.
"Dan tentunya ada hari-hari yang hilang karena cuaca jelek dan ini kita kompensasi dengan perpanjangan," pungkas dia.
308 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ-182
Sebelumnya Basarnas telah memperpanjang pencarian selama tiga hari sejak Sabtu hingga Senin ini (16-18/1/2021). Mengacu pada ketentuan kerja tim SAR hanya tujuh hari namun bisa diperpanjang karena satu dan lain hal seperti saat ini.
Masuk hari ke-10, pada masa perpanjangan hari ke-3, Rumah Sakit Polri telah menerima 308 kantong berisi body part selama operasi pencarian dan evakuasi operasi Tim SAR pesawat Sriwijaya SJ 182, di perairan Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu.
"Sampai hari ini, kami telah menerima sebanyak 308 kantong (jenazah) dari fase 1 di Tanjung Priok," sebut Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko, saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (18/1).
Selain itu, Hery mengatakan bila Tim DVI Polri juga telah lengkap menerima laporan orang hilang 62 laporan terdiri dari 32 laki-laki dan 30 perempuan. Namun demikian, pihaknya masih membutuhkan data-data pelengkap guna proses identifikasi
"Kami tetap memerlukan data-data pelengkap. Sampai hari ini, kami telah menerima sampel dan melakukan pemeriksaan sebanyak 438 sampel DNA, baik itu antemortem ataupun postmortem," jelasnya.
Kemudian untuk kegiatan identifikasi hari ini, lanjutnya, Tim DVI akan membentuk pemeriksaan empat meja di postmortem untuk memeriksa dua kantong yang kemarin baru diserahkan.
"Untuk properti kami menerima sebanyak 168 kantong. Update teridentifikasi, kami telah melakukan identifikasi sebanyak 29 korban, dan 15 diantaranya sudah diserahkan ke keluarga," jelasnya.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com