Basarnas kembali temukan 2 bagian besar AirAsia QZ8501
Untuk meyakinkan, besok akan diturunkan ROV ke dasar laut untuk mengambil objek visual dari temuan-temuan itu.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan pihaknya kembali menemukan dua bagian besar milik pesawat AirAsia QZ8501. Ia menambahkan, total penemuan bagian besar milik pesawat AirAsia QZ8501 berjumlah empat bagian.
"Yang dua sudah disampaikan tadi. Pada pukul 23.40 tadi malam ditemukan bagian pesawat dengan dimensi 9.4x4.8x0.4 meter, kemudian pukul 05.43 WIB tadi pagi menemukan tambahan obyek pesawat dengan dimensi 7.2x0.9x0.5 meter. Siang hari pukul 13.30 WIB masih kapal Geo Survey temukan obyek dengan dimensi 18x5.4x2.2 meter. Pada pukul 14.25 WIB temukan bagian dengan ukuran 12.4x0.6x0.5 meter," katanya di kantor Basarnas Jakarta, Sabtu (3/1).
Soelistyo meyakinkan bahwa temuan-temuan itu benar-benar milik AirAsia QZ8501 berdasarkan analisa dasi hasil tangkapan sistem sonar. Kendati demikian ia mengatakan pihaknya masih berencana menurunkan Remotely Operated Vehicle (ROV) ke dasar laut untuk mengambil objek visual (gambar) dari temuan-temuan tersebut.
"Itu kan ada tim sonar, ada analisis dari hasil tangkapan sistem sonar itu. Sebenarnya masih ada satu yaitu penurunan ROV untuk pengambilan gambar," katanya.
Rencananya, penurunan ROV dilakukan pagi tadi. Namun karena faktor cuaca yang tidak bersahabat rencana itu diundur hingga esok hari.
"Penyelaman itu harusnya dilakukan tadi, tapi karena gelombang baru reda ketika matahari tenggelam, makanya dilanjutkan besok. ROV yang kita turunkan itu tidak bisa lakukan pengambilan gambar karena arusnya 2 knot. Saya putuskan semua standby, terus besok pagi-pagi lakukan penyelaman," terangnya.
Ia mengatakan, sesuai ramalan BMKG, kemungkinan besar cuaca esok hari akan lebih baik dari hari ini.
"Besok kita punya harapan, tinggi gelombang 1.5-2M berarti berikan peluang untuk bisa dapatkan hasil yang lebih baik," pungkasnya.
Baca juga:
AirAsia terbang ilegal,Jonan panggil Dirut AirNav & Angkasa Pura
Keluarga korban AirAsia kesal kesedihan mereka diabadikan media
Cari badan AirAsia, cuaca ekstrem hingga laut keruh jadi kendala
AirAsia QZ8510 terbang ilegal,Kemenhub duga orang dalam terlibat
Evakuasi AirAsia, warga berdatangan dan berfoto di Pangkalanbun
Potongan rambut bantu polisi identifikasi jenazah Hendra Gunawan
Bantu cari AirAsia, Rusia sesumbar bisa temukan black box
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.