Bawa senjata tajam, puluhan pelajar di Kota Bogor diamankan
Mereka tidak ditahan hanya diberi sanksi seperti push up, hormat kepada bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan.
Menyusul tewasnya salah satu pelajar di Parung, Kabupaten Bogor, jajaran Polres Bogor Kota melakukan aksi sweeping terhadap puluhan pelajar yang disinyalir bakal melakukan aksi tawuran di perempatan Warung Jambu, Bogor Utara, Kota Bogor, Senin (05/10).
Dari tangan para pelajar tersebut petugas mengamankan sejumlah senjata tajam berupa sebilah golok, gir sepeda motor yang diikat menggunakan tali dan penggaris besi.
Berdasarkan pantauan, mereka diangkut petugas Polres Bogor Kota menggunakan truk Dalmas. Setibanya di Mapolres Bogor Kota mereka dijemur kemudian ditelanjangi dan diberikan sejumlah sanksi diantaranya hormat menghadap bendara merah putih, push up, kemudian menyanyikan beberapa lagu kebangsaan dan dijemur dengan cara telentang di tengah teriknya matahari.
Kapolres Bogor Kota AKBP Andi Herindra menjelaskan, para pelajar tidak akan ditahan. Mereka hanya diberi sanksi fisik agar jera atau tidak mengulang perbuatannya.
"Sebab keberadaan mereka usai pulang sekolah selalu bergerombol dan kerap mengundang reaksi perkelahian antara pelajar lain," katanya.
Tak hanya itu, usai diberi sanksi fisik, mereka juga akan dibina dengan cara memanggil pihak sekolah dan orangtuanya masing-masing.
"Nanti kami panggil pihak sekolah terkait dan orangtua dari masing-masing pelajar. Sedangkan yang kedapatan membawa senjata tajam langsung kita proses di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Yang kedapatan membawa senjata akan diproses sesuai hukum yang berlaku," pungkasnya.
Salah satu pelajar AR (16), yang diamankan membantah jika dirinya kerap ikut tawuran usai pulang sekolah. Dia mengaku hanya ikut-ikutan karena kebetulan saat hendak pulang tidak mudah mendapatkan angkutan umum.
"Jadi mau nggak mau jalan kaki sama teman-teman dari sekolah ke simpang warung jambu," tandasnya.