Bawaslu Bali: Ada 1.309 TPS Rawan Saat Pemilu 2019
Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Bali memetakan ada 1.309 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Bali yang rawan pada Pemilihan Umum 17 April 2019. Pihaknya sudah menyiapkan personel untuk TPS yang dinilai rawan. Jumlah personel pengawasan Bawaslu di Bali sesuai dengan jumlah TPS di seluruh Bali mencapai 12.215.
Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Bali memetakan ada 1.309 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Bali yang rawan pada Pemilihan Umum 17 April 2019. Pihaknya sudah menyiapkan personel untuk TPS yang dinilai rawan. Jumlah personel pengawasan Bawaslu di Bali sesuai dengan jumlah TPS di seluruh Bali mencapai 12.215.
"Ketika kita petakan bahwa di sana rawan, maka kita petakan dulu TPS-nya. Ketika dapat TPS yang rawan kita tempatkan orang disana. Orang yang ditempatkan disana rata-rata orang yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang lebih, dibanding pengawas TPS yang biasa. Untuk pengawasan (Personel) sebanyak jumlah TPS dan sudah terpenuhi semuanya," ujar Koordinator Divisi Pencegahan Bawaslu Widi Ardana saat ditemui di Kantor Bawaslu, Denpasar, Bali, Sabtu (13/4).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
Ardana mengakui personel pengawasan Bawaslu Bali belum maksimal. Meski waktu sangat singkat, pihaknya tetap memberikan pelatihan untuk peningkatan kapasitas pengawas. "Dalam jumlah ribuan itu susah," katanya.
Dilihat dari Indeks Kerawanan Pemilu (IKP), Provinsi Bali tergolong rawan sedang. Artinya, ini sebagai peringatan bagi penyelenggara pemilu agar bekerja dengan maksimal.
"Karena IKP ini, kita lihat dari sisi peringatan dini. Dari sisi peristiwa yang sudah pernah terjadi sebelumnya. Berdasarkan informasi data yang valid. Dari sisi penyelenggara yang adil itu, kita masih lihat Bali itu, tergolong rata-rata rawan dan sangat tinggi," ucapnya.
Baca juga:
AHY Sebut Surat Suara Tercoblos Di Malaysia Coreng Nama Baik Indonesia
KPU & Bawaslu Bakal Gelar Pleno Soal Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Kampanye di Masa Tenang, Akun Buzzer Media Sosial Terancam Diblokir
KPU dan Bawaslu Gagal Lihat Bukti Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Bawaslu Gandeng Kominfo Pantau Media Sosial Selama Masa Tenang