Bayinya belum ketemu, 2 jasad korban AirAsia 'diinapkan' di RS
Bayinya yang masih berusia satu tahun belum ditemukan oleh Tim SAR.
Jenazah suami-istri warga Negara Korea Selatan (Korsel), yang turut menjadi korban AirAsia QZ 8501, terpaksa diinapkan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk menunggu koordinasi pihak keluarga dan kedutaan besar. Hal ini juga untuk menunggu bayinya yang masih berusia satu tahun ditemukan oleh Tim SAR.
Kedua jenazah suami-istri warga Korsel itu adalah jenazah berlabel B047, Kyung Hwa Lee (34) dan B048, Seong Beom Park (37). Keduanya baru selesai diidentifikasi hari ini, Minggu (11/1).
Saat diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur, pasangan suami-istri ini teridentifikasi mengenakan tambalan gigi emas.
Pada jenazah Kyung Hwa Lee sendiri, melekat bra khusus ibu menyusui, sedangkan suaminya, Seong Bbeom Park masih mengenakan gendongan bayi.
Berdasarkan rekam CCTV di Bandara International Juanda Surabaya di Sidoarjo, sebelum berangkat ke Singapura menumpang AirAsia QZ 8501, Park terlihat tengah menggendong bayinya.
Sayangnya, saat kedua jenazah pasangan suami-istri ini ditemukan dan berhasil diidentifikasi hari ini (11/1), bayi mereka belum berhasil ditemukan.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kedutaan dan keluarga kapan mengirim kembali kedua jenazah ini ke negara asalnya. Untuk sementara, kedua jenazah warga Korsel yang berhasil kita identifikasi hari ini tersebut, dititipkan sementara di RS Bhayangkara, dan menunggu keputusan pihak keluarga," terang Kabid Dokkes RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiyono.
Dan karena belum ada kepastian sampai kapan kedua jenazah tersebut diambil oleh pihak keluarga, dikatakan Budiyono, jenazah pasangan suami-istri ini akan ditempatkan di ruang pendingin bersuhu 20 derajat celsius, untuk menghambat proses pembusukan.
"Selain itu, juga menunggu bayi mereka ditemukan, kemungkinan kedua jenazah ini akan diambil dan dibawa kembali ke negara asalnya," tandas Budiyono.
Seperti diketahui, hari ini, pihak DVI Polda Jawa Timur, berhasil mengidentifikasi tiga jenazah lagi. Dua jenazah pasangan suami-istri asal Korsel, satu lagi warga Tarakan Tengah, Kalimantan Selatan.
Dengan tambahan tiga jenazah ini, maka, dari 48 jenazah yang sudah dikirim ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, total yang berhasil diidentifikasi ada 32 jenazah, sisa 16 jenazah yang masih menunggu proses post mortem.