Beda Pendapat Gibran dan FX Rudy Soal Penyelesaian Sengketa Tanah Sriwedari
Sengketa tanah lahan Sriwedari antara Pemkot Solo dengan ahli waris hingga saat ini belum juga berakhir. Beda pendapat justru mengemuka antara mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Wali Kota saat ini, Gibran Rakabuming Raka terkait penyelesaian.
Sengketa tanah lahan Sriwedari antara Pemkot Solo dengan ahli waris hingga saat ini belum juga berakhir. Beda pendapat justru mengemuka antara mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Wali Kota saat ini, Gibran Rakabuming Raka terkait penyelesaian.
Dalam satu kesempatan, Rudy mengusulkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan. Ia pun meminta Gibran untuk menyampaikan hal tersebut ke presiden yang juga ayahnya. Namun usulan tersebut ditolak. Gibran optimistis, masalah Sriwedari bisa diselesaikan sendiri tanpa melibatkan Presiden Jokowi.
-
Siapa yang didampingi Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi warga Solo? Pada kunjungannya di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Gibran datang bersama Respati Ardi-Astrid Widayani.
-
Kenapa Gibran diarak keliling kampung dengan Kuda Renggong? Pawai khitan Kuda Renggong biasanya dilakukan satu hari sebelum prosesi khitan dilaksanakan.
-
Kapan Gibran dijadwalkan menjalani sidang paripurna? Pada Kamis (17/7), Gibran Rakabuming dijadwalkan menjalani Sidang Paripurna di Gedung DPRD Kota Solo dengan agenda pengunduran diri sebagai Wali Kota.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
-
Bagaimana Gibran disambut saat tiba di kantor Partai Golkar? Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu disambut Lodewijk dan Menpora Dito.
"Kita urus sendiri saja," ujar Gibran, Minggu (28/11).
Gibran menyebut, pernyataan yang dilontarkan Rudy menjadi ramai. Menurut Gibran, hal itu penting karena Pemkot Solo ingin membentuk opini publik bahwa Sriwedari masih milik Kota Solo.
"Pemerintah tidak meninggalkan, tidak melakukan pembiaran. Pemerintah tahun depan mulai menyentuh Sriwedari lagi, ini penting sekali," tandasnya.
Sementara Rudy tetap bersikukuh bahwa Presiden Jokowi perlu turun tangan dengan meminta ke Mahkamah Agung (MA) untuk mengecek kembali putusan pengadilan yang tumpang tindih terkait Sriwedari.
"Lha kalau Mas Gibran tidak mau menyampaikan ke Pak Jokowi dan bisa menyelesaikan sendiri itu bagus. Tapi kalau masyarakat menyampaikan ke Pak Jokowi itu sah-sah saja," katanya.
Menurut Rudy, masalah Sriwedari sebenarnya sudah selesai sejak tahun 1979. Karena pada tahun 1979 sudah dikonversikan RVE menjadi Hak Guna Bangunan (HGB).
"Dengan batas waktu 50 tahun. Kalau negara membutuhkan, harus dilepas. Jadi sudah selesai sejak awal sebenarnya," jelasnya.
Terkait kasus sengketa lahan Sriwedari itu, pihaknya juga yakin jika ada mafia tanah yang bermain. "Mumpung ada kasus mafia tanah, geber sekalian. Peran mafia tanah di sini, saya jamin 1.000 persen pasti ada," pungkasnya.
Baca juga:
Dapat Masukan dari FX Rudy, Gibran Janji Perjuangkan Kepemilikan Taman Sriwedari
Gibran soal Sengketa Tanah Sriwedari: Kita Fight Terus, Ini Aset Terbesar Kita
Bertemu Purnomo, Gibran Janji Selesaikan Pembangunan Masjid Sriwedari Tahun Ini
Pemkot Solo akan Bantu Lanjutkan Pembangunan Masjid Raya Sriwedari
Pemkot Solo Cari Celah Tunda Eksekusi Taman Sriwedari
Sengketa Lahan Sriwedari, Pemkot Solo Gandeng KPK dan Kejaksaan