Beda Rasa Mudik di Tengah Pandemi, Dulu Dilarang Kini Bebas
Antusias pemudik di masa lebaran pecah setelah pemerintah mengumumkan diperbolehkan. Dua tahun sebelumnya, pemerintah mengimbau masyarakat tidak mudik karena alasan pandemi Covid-19.
Antusias pemudik di masa lebaran pecah setelah pemerintah mengumumkan diperbolehkan. Dua tahun sebelumnya, pemerintah mengimbau masyarakat tidak mudik karena alasan pandemi Covid-19.
Salman (32), yang pulang ke Jawa Timur ini merasakan bedanya mudik selama pandemi tiga tahun belakangan. Ia bersyukur tahun 2022 segalanya sudah dipermudah. Bahkan, terasa seperti sebelum pandemi.
-
Dimana terjadi kepadatan arus mudik menjelang Lebaran 2024? Kepadatan mulai terjadi di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, oleh rombongan pemudik yang ingin berpergian lewat jalur laut.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran 2024 diperkirakan terjadi? Jasa Marga Juga memprediksi puncak arus mudik lebaran 2024 akan jatuh pada 6 April 2024.
-
Kapan puncak arus mudik di tahun 2024 terjadi? “Jadi kalau tahun 2023 itu di H-3, kali ini bergeser di H-4 dengan tingkat puncak arus mudiknya yang turun dan ini tersebar di hari-hari sebelumnya,” tambah dia.
-
Di mana jalur mudik dan balik Lebaran 2023 terpadat? Jalan Tol Trans Jawa menjadi jalur mudik dan arus balik terpadat di Indonesia.
-
Di mana titik kemacetan mudik 2024 terjadi? Arus mudik terpantau ramai lancar, ada perlambatan pada saat keluar tol di KM 90 itu.
Terutama paling beda adalah syarat-syarat untuk melakukan perjalanan jauh. Tidak ada lagi harus tes Covid-19 dan syarat lain. Hanya menunjukkan sudah dua kali vaksin.
Dua tahun sebelumnya ia memilih naik pesawat terbang karena syarat yang diperlukan tidak banyak dibandingkan naik kereta api. Namun, tahun ini ia memilih naik kereta api karena aturannya sudah tidak dipersulit.
"Sudah tidak ada lagi persyaratan ribet-ribet," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (30/4).
Pada 2020 atau tahun pertama pandemi, Salman harus mudik, jauh-jauh hari sebelum hari raya. Ia mudik sebelum pemerintah menyampaikan larangan. Namun, kali ini ia tenang bisa melakukan mudik H-5.
Saat kembali, dia sempat mengaku kesulitan. Salman harus rela menempuh dua kali perjalanan menuju Jakarta. Penyebabnya saat itu untuk ke Jakarta harus memiliki surat keterangan tinggal.
Sehingga, Salman harus mengambil langkah terbang ke Bandung, lalu dilanjutkan perjalanan darat dengan travel ke Jakarta. Saking sulitnya bermudik, Salman sampai meninggalkan anak dan istri di kampungnya.
"Pas baliknya saat mesti ninggalin anak istri di kampung gara-gara ribet baliknya," ujar Salman.
Sementara, Sari pegawai kantoran di bilangan Palmerah ini memilih mudik lebih awal di tahun 2022. Pada tahun sebelumnya pun ia kerap melakukan mudik di tengah pandemi.
Dugaannya benar, tiket ke kampung halamannya Sumatera Barat justru semakin mahal mendekati lebaran. Ia sudah berangkat sejak Sabtu, 23 April lalu. Saat itu tiketnya masih harga normal.
Harga tiket pesawat yang ditumpangi pada mudik tahun sebelumnya memang lebih murah. Bahkan suasana di dalam pesawat pun berbeda.
Dulu, jumlah pemudik tidak terlalu banyak. Di dalam pesawat terlihat lengang dan antar penumpang ada jarak.
Tahun ini, kata Sari, sudah ramai. Tidak lagi ada suasana sepi selama di pesawat.
"Sekarang kudu bersabar sama ibu-ibu bawa anak kecil, anaknya nangis-nangis di pesawat," katanya sambil tertawa.
Sari tak terlihat begitu khawatir dengan padatnya penumpang di pesawat. Begitu juga dengan Salman yang cukup kaget padatnya kereta yang ia tumpangi. Rasanya sudah seperti mudik lebaran normal.
"Takut (terpapar Covid-19) sih enggak. Pasrah aja sudah," ucapnya.
(mdk/bal)