Begal Warteg Gunakan Hasil Rampasan untuk Makan dan Beli Narkoba
Berdasarkan pemeriksaan terhadap pelaku, uang Rp950.000 hasil begal digunakan untuk makan sehari-hari dan juga untuk membeli narkoba. Selain uang milik korban, pelaku juga merampas ponsel korban. Ponsel dijual untuk makan dan beli narkoba.
Empat pria melakukan aksi pemerasan atau begal di Warteg Mamoka Bahari, Jalan Ciledug Raya, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (21/1) dinihari. Seorang pria yang tengah makan menjadi korban.
Peristiwa itu bermula saat korban sedang makan di warteg tersebut, tiba-tiba datang tiga orang mengendarai motor. Pelaku mendatangi korban dan mengancam dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit. Pelaku memaksa korban untuk menyerahkan barang berharga.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Kapan pencurian motor itu terjadi? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi.
-
Kenapa motor injeksi sering kehabisan bensin berdampak buruk? Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh pengendara motor injeksi adalah kehabisan bensin. Meskipun mungkin terdengar seperti hal yang sederhana, kehabisan bensin pada motor injeksi dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada komponen-komponen penting seperti pompa bahan bakar (fuel pump) dan injektor.
-
Di mana kejadian sopir angkot memukul pemotor itu terjadi? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Baru Puspanegara Citeureup, Kabupaten Bogor belum lama ini.
-
Kapan Jalur Pantura Jawa Barat mulai ramai pemudik motor? Sudah Ada Beberapa yang Mudik Saat kreator tersebut melalui Jalur Pantura, beberapa pemudik mulai terlihat di satu pekan jelang lebaran. Mereka sudah mulai pulang ke kampung halaman denga menggunakan sepeda motor.
-
Kapan Pegi Setiawan menerima hadiah sepeda motor? Pegi menerima langsung sepeda motor yang diberikan pada Minggu (14/7).
Polisi bergerak cepat. Empat pelaku berhasil ditangkap pada Sabtu (25/1) dan Minggu (26/1). Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama mengatakan, ada dua motif di balik aksi yang dilakukan empat orang tersebut. Pertama motif ekonomi. Kedua motif narkotika.
Ketika salah satu pelaku berinisial HW ditangkap, polisi menemukan satu paket sabu. Hanya saja dia belum dapat menyampaikan berapa berat paket sabu yang disita.
"Selain ekonomi, mereka ini juga bahwa diduga mereka ini karena ketergantungan narkoba kerena dari pemeriksaan terhadap HW ini ditemukan barang bukti sabu," ujar dia, dalam konferensi pers, di Polres Jakarta Selatan, Jakarta, Minggu (26/1).
"Nanti akan kita dalami sejak kapan menggunakan sabu. Nanti akan kita tes juga urinenya semuanya. Apakah semuanya positif," lanjut dia.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap pelaku, uang Rp950.000 hasil begal digunakan untuk makan sehari-hari dan juga untuk membeli narkoba. Selain uang milik korban, pelaku juga merampas ponsel korban.
"Termasuk handphonenya juga dijual untuk makan sehari-hari dan untuk beli narkoba. Keberadaan Handphonenya masih kita cari dijual ke mana. Nanti akan kita cari handphonenya juga pelaku penadahnya," jelas dia.
Tukang Ojek, Tukang Parkir dan Pengangguran
Terkait latar belakang pekerjaan pelaku, kata Bastoni, HW dan PS ini bekerja sebagai ojek. Sedangkan pelaku berinisial HF bekerja sebagai tukang parkir. "Sementara SB tidak ada pekerjaan," katanya.
Sejauh ini, korban aksi begal mereka baru satu orang. Polisi membuka kemungkinan mencari adanya korban lainnya. Polisi mempersilakan masyarakat melapor jika turut menjadi korban aksi begal empat orang ini.
"Nanti akan kita dalami apakah ada TKP lain, kejadian-kejadian lain yang telah mereka lakukan. Untuk sementara korbannya satu orang di Warteg. Tapi tidak menutup kemungkinan akan kita kembangkan. Mungkin juga ada Masyarakat yang mengetahui atau pernah mengalami pembegalan atau pemerasan empat pelaku ini silakan melapor akan kita proses," tutup Bastoni.
(mdk/noe)