Begini cara Aiptu Tasripin tepis pandangan negatif warga pada polisi
Aiptu Tasripin sering membagikan bensin secara cuma-cuma kepada pengendara motor yang kehabisan bahan bakar di jalan.
Banyak masyarakat yang memberikan penilai buruk terhadap citra polisi. Banyak hal yang mendasari hal ini. Selain tukang tilang, hingga kejahatan yang dilakukan oleh korps Bhayangkara itu sendiri.
Namun hal itu berusaha ditepis oleh Aiptu Tasripin (45), anggota Lantas Polsek Senen Jakarta Pusat. Anggota polisi ini sering membagikan bensin secara cuma-cuma kepada pengendara motor yang kehabisan bahan bakar di jalan.
Ditemui di Simpang Lima, Senen, Jakarta Pusat, Tasripin yang kerap disapa Ipin ini membagi sedikit ceritanya kepada merdeka.com soal pengalamannya selama menjadi polisi.
"Saya pernah dikatain sama dimaki-maki warga. Tapi terlepas apapun itu alasannya saya yang minta maaf duluan. Selesai!" ujar Tasripin, Jumat (20/11).
Tasripin, adalah salah satu polisi yang sering melakukan pertolongan kepada pengendara motor dan mobil di sekitar Jalan Stasiun Senen Jakpus. Mulai dari membantu ibu-ibu hamil yang mengalami ban kempes, hingga memberikan bensin kepada pengendara-pengendara motor yang mogok.
Ipin mengatakan tak kenal usia, suku, agama, jenis kelamin jika menolong orang. Terlebih orang tersebut dalam keadaan sangat memerlukan bantuan.
"Saya ngga kenal usia, suku, agama, jenis kelamin atau apapun kalau nolong. Selagi saya bisa bantu pasti saya bantu," ujarnya.
Disinggung masalah beberapa kasus kejahatan yang pelakunya adalah anggota polisi, Tasripin menyebut hal itu tidak bisa menggambarkan polisi secara keseluruhan.
"Itu sih oknum oknum polisi aja yang mau saling menjatuhkan," ujarnya.
Menurutnya, pandangan negatif warga kepada institusinya bisa jika polisinya sendiri mau bergerak dan melakukan aksi sosial untuk masyarakat, misalnya melakukan bantuan-bantuan kecil atau menunjukkan perilaku dan tata bahasa yang baik kepada masyarakat.
"Yang penting menolongnya ikhlas, tanpa mengharapkan imbalan," tambahnya.