Begini Cara Identifikasi Anjing Rabies Serta Cara Penanganan Korban Gigitannya
Sembilan kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan telah terinfeksi anjing rabies. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengidentifikasi ciri-ciri fisik anjing yang terinfeksi rabies.
Sembilan kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan telah terinfeksi anjing rabies. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengidentifikasi ciri-ciri fisik anjing yang terinfeksi rabies.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan NTT Meli Angsar menjelaskan, seekor anjing baru kelihatan terinfeksi rabies setelah 14 hari kemudian. Karena itu, anjing di daerah terinfeksi patut dicurigai sebagai hewan pembawa rabies.
-
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah hewan peliharaan kita terkena rabies? Dalam hal ini, perlu dilakukan beberapa tindakan pada hewan peliharaan agar terlindung dari risiko rabies. Mulai dari vaksinasi, perlindungan pada hewan liar, hingga sterilisasi.
-
Kenapa pencegahan rabies penting dilakukan? Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyerang saraf penderitanya. Untuk itu, melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan cara mencegah rabies adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk membantu meningkatkan kesadaran dan melindungi masyarakat darinya.
-
Bagaimana cara mencegah rabies pada kucing? Pencegahan rabies pada kucing sangat penting untuk dilakukan. Salah satu cara utama untuk mencegah rabies adalah melalui vaksinasi rutin. Vaksinasi rabies biasanya diberikan kepada kucing ketika mereka masih anak-anak dan harus diperbarui setiap tahun atau setiap tiga tahun.
-
Siapa saja yang harus waspada terhadap rabies? Tentu, kasus ini perlu diwaspadai oleh masyarakat luas, bukan hanya di daerah Bali. Terutama bagi Anda yang memiliki peliharaan anjing, kucing, hingga monyet di rumah.
-
Siapa yang bertanggung jawab dalam upaya pencegahan rabies? Upaya pencegahan rabies harus dilakukan oleh semua pihak, mulai dari pemerintah, lembaga kesehatan, hingga masyarakat.
-
Siapa yang bisa menjadi sasaran serangan rakun yang terjangkit rabies? Namun, rakun yang terkena rabies juga bisa menjadi sangat agresif dan menyerang tanpa aba-aba.
Menurutnya, seekor anjing masih terlihat sehat dan tidak menunjukkan gejala satu minggu setelah terinfeksi rabies. Dua minggu kemudian baru muncul gejala, seperti agresif, mulut berliur, ekor masuk ke dalam selangkangan, dan menggigit sembarangan benda di hadapannya.
"Satu dua minggu pertama terinfeksi rabies, kondisi anjing masih sangat normal tidak menunjukkan gejala pada anjing rabies pada umumnya," jelas Melki Angsar, Kamis (1/6).
Masa Inkubasi
Ia juga menjelaskan, masa inkubasi manusia yang digigit anjing rabies terbilang lama, apalagi jika area yang digigit adalah badan, paha, betis serta kaki. Setelah dua minggu bahkan satu bulan baru bisa merasakan gejalanya, berupa kejang-kejang, takut air, takut cahaya, dan sebagainya.
"Misalnya korban meninggal dunia di Desa Fenun itu. Korban kena gigit tanggal 1 April tapi gejalanya baru muncul dan meninggal dunia pada 23 Mei. Jeda waktunya kan satu bulan lebih," ujar Melki.
Setelah korban AB meninggal dunia akibat terinfeksi rabies, barulah warga lain yang pernah digigit anjing beramai-ramai melaporkan diri ke puskesmas setempat untuk mendapatkan pengobatan.
"Korban gigitan anjing di Kabupaten TTS yang kini mencapai 49 orang. Bukan digigit secara serentak, namun baru melaporkan diri bahwa terkena gigitan anjing, ada yang bulan lalu dan ada yang dua minggu yang lalu," ungkap Melki.
"Masa inkubasi rabies terhadap anjing hanya satu bulan, tapi terhadap manusia bisa berbulan-bulan tergantung area gigitan. Kalo di leher dan telinga gejalanya cepat muncul karena cepat naik ke otak, tapi kalau di badan dan kaki maka akan sangat lama muncul gejalanya," tambahnya.
Jika manusia terkena gigitan anjing rabies di leher dan telinga maka harus langsung ditangani secara cepat dengan memberikan serum antirabies (SAR). Kalau digigit di area badan, paha serta kaki cukup disuntik vaksi antirabies (VAR).
"Kalau kena gigitan di area badan, paha, kaki atau tangan virusnya bergerak lama ke otak sehingga bisa dicegah hanya dengan VAR sebanyak empat dosis. Kalau telinga dan leher harus SAR karena cepat ke otak. Dan SAR itu mahal sekali, satu dosis empat juta rupiah," jelasnya.
Untuk mencegah gigitan, masyarakat harus mengikat atau mengandangkan anjing peliharaannya masing-masing. Selain itu pemerintahan setempat harus memperketat wilayah perbatasan dari keluar masuk hewan seperti anjing, kucing dan monyet.
"Jika kena gigit anjing cepat mencuci luka di air mengalir menggunakan sabun antibiotik. Cara mencucinya gosok satu arah selama 15 menit, atau sampai sabun tersebut habis. Setelah itu taruh obat dan langsung dibawa ke puskesmas terdekat, untuk divaksin antirabies," tutup Melki Angsar.