Cara Mencegah Hewan Terkena Rabies, Vaksinasi hingga Sterilisasi
Rabies adalah penyakit berbahaya yang ditularkan melalui gigitan hewan.
Rabies adalah penyakit berbahaya yang ditularkan melalui gigitan hewan.
Cara Mencegah Hewan Terkena Rabies, Vaksinasi hingga Sterilisasi
Baru-baru ini, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan kasus penyakit rabies pada hewan anjing yang semakin meningkat. Terutama di Bali, berdasarkan laporan terakhir terdapat 59 kasus rabies di Kabupaten Karangasem.
Bukan hanya itu, kasus rabies juga terjadi di Kabupaten Jembrana dengan angka 49 dan Kabupaten Gianyar dengan angka 48 kasus. Tentu, kasus ini perlu diwaspadai oleh masyarakat luas, bukan hanya di daerah Bali. Terutama bagi Anda yang memiliki peliharaan anjing, kucing, hingga monyet di rumah. Penting untuk mengetahui bagaimana cara mencegah hewan terkena rabies agar kasus tidak semakin tinggi di Indonesia. Dalam hal ini, perlu dilakukan beberapa tindakan pada hewan peliharaan agar terlindung dari risiko rabies. Mulai dari vaksinasi, perlindungan pada hewan liar, hingga sterilisasi.
-
Bagaimana cara mencegah rabies? Vaksinasi hewan peliharaan adalah cara mencegah rabies yang paling pertama. Vaksinasi anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya untuk mencegah penyebaran rabies. Pastikan hewan peliharaan Anda mendapatkan vaksinasi rabies secara teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh dokter hewan.
-
Bagaimana cara mencegah rabies pada kucing? Salah satu cara utama untuk mencegah rabies adalah melalui vaksinasi rutin. Vaksinasi rabies biasanya diberikan kepada kucing ketika mereka masih anak-anak dan harus diperbarui setiap tahun atau setiap tiga tahun.
-
Bagaimana cara melindungi kucing dari penyakit? Dengan demikian, kucing bisa terhindar dari penyakit fatal seperti rabies, panleukopenia, herpesvirus, calicivirus, hingga leukemia.
-
Bagaimana cara mencegah kucing menularkan penyakit? Namun, dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal kucing dan memberikan vaksinasi rutin kepada kucing Anda, Anda dapat mencegah penularan penyakit dari kucing ke manusia.
-
Apa penyebab rabies? Rabies disebabkan oleh virus yang masuk ke tubuh manusia melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies. Jilatan hewan yang terinfeksi ke mulut, mata, atau luka terbuka, juga bisa menjadi cara virus rabies menular dari hewan ke manusia.
-
Bagaimana cara mencegah kucing cacingan? Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kucing cacingan meliputi: 1. Kebersihan Lingkungan: Bersihkan lingkungan kucing secara teratur, termasuk kotak pasir, untuk mengurangi risiko terpapar telur cacing.
Mengenal Rabies
Sebelum mengetahui cara mencegah hewan terkena rabies, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan rabies. Rabies adalah infeksi virus yang menyebar melalui gigitan hewan yang telah terifeksi sebelumnya. Virus rabies ini dapat masuk dalam kelompok rhabdovirus. (Foto: pixabay.com)
Saat virus masuk ke dalam tubuh, maka bisa langsung menuju sistem saraf perifer yang kemudian bermigrasi ke otak. Selain itu, virus dapat berkembang dalam jaringan otot dan membuatnya aman dari sistem kekebalan tubuh. Biasanya kondisi ini terjadi ketika virus masuk ke sistem saraf melalui persimpangan neuromuskular. Saat seseorang terkena rabies, bisa dikategorikan menjadi dua jenis. Pertama, rabies ganas atau ensefalitis. Ini jenis rabies yang umum terjadi, dengan gejala hiperaktif dan hidrofobia. Ada juga jenis rabies paralitik, yaitu kondisi rabies yang ditandai dengan gejala kelumpuhan.Gejala Rabies
Sebelum mengetahui cara mencegah hewan terkena rabies, penting dipahami pula beberapa gejala rabies yang sering muncul. Biasanya, saat seseorang terkena rabies, gejala akan muncul dalam rentang waktu 3 – 12 minggu setelah tergigit hewan rabies. (Foto: pixabay.com)
Berikut beberapa gejala wal rabies yang bisa diperhatikan: 1. Peningkatan suhu tubuh. 2. Sakit kepala. 3. Tidak enak badan. 4. Rasa tidak nyaman di lokasi gigitan. Saat virus mulai berkembang, maka akan muncul beberapa gejala lain, seperti: 1. Kebingungan dan lebih agresif. 2. Melihat atau mendengar sesuatu yang tak nyata (halusinasi). 3. Mulut mengeluarkan banyak liur. 4. Kejang otot. 5. Kesulitan menelan dan bernapas. 6. Takut air. 7. Tidak mampu bergerak (lumpuh).Cara Mencegah Hewan Terkena Rabies
Setelah mengatahui kondisi umum dan gejala rabies, berikutnya akan dijelaskan bagaimana cara mencegah hewan terkena rabies. Dalam hal ini, perlu dilakukan beberapa tindakan agar hewan peliharaan sehat dan tidak terserang rabies. (Foto: pixabay.com)
Berikut beberapa cara mencegah hewan terkena rabies yang perlu Anda ketahui: 1. Melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan, mulai dari anjing, kucing, monyet, hingga musang. Vaksinasi dapat memberikan kekebalan tubuh pada hewan sehingga tidak mudah terserang rabies. 2. Melindungi hewan peliharaan yang masih kecil. Beberapa hewan yang masih kecil atau bayi sering kali belum diberikan vaksin. Berikan perawatan yang baik pada hewan peliharaan yang masih kecil agar tidak liar. 3. Hindarkan dari jangkauan hewan liar. Jaga hewan peliharaan Anda dari jangkauan hewan liar yang memiliki risiko tinggi penyakit rabies.4. Sterilisasi hewan peliharaan. Lakukan tindakan steril untuk mencegah perkembangbiakan berlebihan pada hewan. Sebab, semakin tinggi tingkat kelahiran hewan maka meningkat pula risiko tidak terurus yang akan berakhir menjadi hewan liar. (Foto: pixabay.com)
Langkah Pencegahan Ketika Bepergian
Setelah mengetahui cara mencegah hewan terkena rabies, terakhir yang tak kalah penting adalah langkah pencegahan ketika bepergian. Saat Anda akan bepergian, pastikan kembali apakah negara tujuan termasuk negara yang memiliki tingkat rabies tinggi. (Foto: pixabay.com)
Biasanya prevalensi rabies bervariasi setiap negara. Namun umumnya, semakin sedikit populasi anjing liar, maka tingkat rabies semakin kecil. Dalam hal ini, rabies bisa ditemui di 150 negara dan di semua benua, kecuali Antartika dan Arktik.
Jika Anda berkunjung ke negara dengan tingkat rabies tinggi atau ikut serta dalam aktivitas yang bersentuhan dengan hewan liar, maka saat kembali perlu memeriksakan diri ke doter untuk memastikan kesehatan. Jika terdapat gejala bisa dilakukan isolasi mandiri. Anda bisa menanyakan pula saran vaksinasi pada dokter jika dibutuhkan.