Cegah Rabies, Ini 3 Langkah Penting saat Digigit Anjing
Belum lama ini beredar video seorang anak terinfeksi rabies akibat gigitan anjing.
Cegah Rabies, Ini 3 Langkah Penting saat Digigit Anjing
Belum lama ini beredar video seorang anak terinfeksi rabies akibat gigitan anjing.
Dalam video viral tersebut, seorang anak berusia 6 tahun terlihat ketakutan dan kejang saat diberi air minum.
Diketahui, bocah asal Buleleng, Bali yang menjadi korban gigitan anjing memasuki tahap hidrofobia, ketakutan yang berlebihan dan tidak normal pada air.
Hidrofobia kerap ditemukan pada gejala infeksi rabies berat yang dapat berujung kematian.
Mengutip Liputan6.com, DR Dr Novie Homenta Rampengan, SpA(K) telah mengofirmasi jika rabies memang dapat menyebabkan kematian.
Lebih lanjut, Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menjelaskan jika rabies dapat dicegah jika belum timbul gejala.
"Bagaimana penanganan kita bila kita digigit anjing? Tidak semua anjing yang menggigit terserang rabies. Jadi kita harus tetap tenang,"
kata Novie.
Terdapat 3 langkah penting saat digigit anjing untuk mencegah rabies.
Cuci Luka Gigitan dengan Air Mengalir
Langkah pertama yang harus dilakukan setelah digigit anjing atau hewan lainnya adalah dengan mencuci bekas gigitan dengan air mengalir dan mengandung sabun selama 10-15 menit.
"Luka dicuci dengan air mengalir, harus mengalir supaya virus rabies bisa ikut terbawa keluar." jelas dokter Novie.
Jangan hanya mencuci luka menggunakan air di dalam baskom karena virus dari hewan yang menggigit akan tetap menempel pada luka.
Langsung Datang ke Fasilitas Kesehatan
Lebih lanjut, dokter Novie mengimbau usai terkena gigitan, korban bersangkutan harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat, bisa puskesmas atau rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bekas gigitan akan diperiksa untuk mengetahui seberapa parah luka dan risikonya.
Luka Gigitan Berisiko Rendah
Luka gigitan anjing berisko rendah dapat diketahui dari jilatan pada luka terbuka, terdapat cakaran atau gigitan yang menimbulkan luka lecet pada area tubuh, tangan dan kaki.
Luka Gigitan Berisiko Tinggi
Luka gigitan berisiko tinggi yang harus diwaspadai ditandai dengan jilatan atau luka pada mukosa, luka di atas daerah leher, muka, jari tangan, jari kaki, genitalia. Selain itu luka gigitan yang lebar atau dalam juga harus mendapat penanganan serius.
Pemberian Vaksin dan Serum Anti Rabies
Setelah mengetahui luka gigitan yang dialami, petugas kesehatan akan memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR).
VAR dan SAR akan diberikan jika luka berisiko tinggi. Selain itu, hewan yang menggigit juga harus diobservasi untuk memastikan apakah terjangkit rabies atau tidak.
"Kita observasi (hewan pengigit) selama 10-14 hari. Bila mati, periksa ke laboratorium kesehatan kepala anjing untuk melihat otaknya ada virus rabies atau tidak," jelas Novie yang dikutip dari Liputan6.
Pentingnya Mengetahui Status Lokasi Kejadian
Pemberian VAR dan SAR bisa langsung diberikan jika lokasi/ daerah kejadian merupakan endemis rabies. Seseorang yang terkena gigitan hewan di daerah yang terdeteksi kasus rabies harus segera mendapatkan VAR dan SAR agar rabies tidak berkembang dan menimbulkan gejala yang dapat membahayakan nyawa korban.