Efek Gigitan Kucing Liar, Ketahui Cara Mengatasinya
Gigitan kucing liar harus diwaspadai kerena bisa menyebabkan infeksi.
Gigitan kucing liar berisiko menyebabkan infeksi.
Efek Gigitan Kucing Liar, Ketahui Cara Mengatasinya
Bagi para pencinta kucing, menemui kucing-kucing di jalan tentu muncul perasaan empati tersendiri. Sebagian dari Anda mungkin dengan sengaja membawa makanan kucing ke mana pun Anda pergi, sehingga ketika bertemu dengan kucing liar di jalan yang tampak kelaparan, maka bisa segera memberikan makanan. Ini adalah hal baik yang bisa dilakukan untuk menolong kucing-kucing liar di jalanan. Meski begitu, Anda perlu berhati-hati bahwa kucing liar memiliki perangai yang berbeda dengan kucing peliharaan Anda di rumah. Kucing kampung yang tinggal di jalanan biasanya lebih agresif dan bisa menyerang kapan saja. Kucing liar juga berpotensi menggigit Anda secara tiba-tiba saat Anda memberikan makanan. Ini perlu diwaspadai, sebab gigitan kucing liar tak jarang menimbulkan dampak infeksi. Dalam hal ini, terdapat beberapa efek gigitan kucing liar yang perlu diperhatikan. Dengan mengetahui berbagai efek gigitan kucing liar yang sering terjadi, Anda bisa mendeteksi dengan cepat jika benar-benar terkena infeksi. Selain itu, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gigitan kucing liar agar infeksi tidak semakin menyebar. Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum penjelasannya, bisa Anda simak.Efek Gigitan Kucing Liar
Gigitan kucing liar perlu menjadi perhatian, sebab bisa mengakibatkan risiko infeksi.
-
Bagaimana hewan liar bisa menyebabkan penyakit? Sejumlah penyakit bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Beberapa penyakit menular ini termasuk: Flu burung, Salmonella, Tuberkulosis, Campak, Virus herpes B.
-
Kenapa kucing liar di Semarang disiksa? Agustin mengaku banyak menemukan kucing yang mengalami berbagai bentuk tindak kekerasan.'Ada yang ditembak, disiram air panas, dipukul, sampai dilumuri lem di tubuhnya,' kata Agustin dikutip dari ANTARA pada Jumat (26/7).
-
Kenapa harus hindari hewan liar? Jika Anda mengamati ada hewan liar di sekitar yang menampakkan gejala rabies, hidari kontak langsung dengannya, Tak hanya anjing dan kucing, hewan seperti kelelawar, rubah, rakun, dan serigala juga berpotensi sebagai pembawa virus.
-
Dimana kucing liar itu ditemukan? Pada Sabtu (29/7), warga Sampangan, Kota Semarang dihebohkan dengan kemunculan seekor kucing liar yang mengeluarkan air liur.
-
Apa yang sering dialami kucing liar di Semarang? Agustin mengatakan, selama ini Rumah Kucing Semarang melakukan pemberian makanan terhadap kucing liar di berbagai lokasi di Kota Semarang. Setiap harinya, tidak kurang dari 200 kilogram kepala ayam dibagikan pada kucing-kucing liar di Kota Semarang. Karena ia melakukan kegiatan itu secara rutin, Agustin memahami kondisi yang sebenarnya terjadi. Saat pemberian pakan, tak jarang ia menemukan kucing yang terluka, seperti luka tembak, lebam, bengkak, dan sebagainya, sehingga ia harus membawanya ke shelter untuk diobati.
-
Gimana cara mengatasi kucing bisu? Cara mengatasi kucing bisu yang pertama adalah memahami bahasa tubuh kucing. Kucing bisu tentu bisa berkomunikasi dengan bahasa tubuh, seperti ekspresi wajah dan gerakan tubuh.
Biasanya, ketika suatu infeksi terjadi dalam tubuh, maka secara alami tubuh akan mengeluarkan tanda-tanda tertentu yang menunjukkan adanya gangguan. Ini penting untuk diperhatikan, agar Anda bisa segera mendeteksi jika terjadi infeksi setelah Anda digigit kucing liar. Berikut beberapa efek gigitan kucing liar yang perlu Anda perhatikan: • Kemerahan lokal di sekitar luka gigitan • Terasa sensasi hangat atau sedikit panas di sekitar area gigitan • Garis-garis merah terlihat di sekitar gigitan • Demam • Timbul nanah • Pembengkakan • Nyeri
Risiko Komplikasi Gigitan Kucing Liar
Setelah mengetahui efek gigitan kucing liar, berikutnya Anda perlu memahami berbagai risiko komplikasi yang dapat terjadi.
Perlu diketahui, bahwa kucing liar tidak seperti kucing rumahan yang terjamin kebersihannya. Kucing liar yang hidup di jalanan rentan terkena berbagai bakteri, jamur, hingga virus yang berbahaya bagi kesehatan. Jika Anda mengalami gigitan kucing liar, berikut beberapa risiko komplikasi kesehatan yang perlu diwaspadai:
• Infeksi bakteri: Banyak kucing, meskipun tidak menunjukkan gejala, memiliki bakteri Pasteurella multocida di mulutnya, yang dapat menyebabkan infeksi luka. • Tetanus: Risiko tetanus dapat terjadi, bahkan berpeluang lebih besar ketika lima tahun sejak menerima suntikan tetanus, Anda masih mengalami gejala yang buruk ketika mendapatkan gigitan kucing liar atau terkontaminasi oleh kotoran kucing. • Rabies: Gigitan kucing liar juga berisiko menyebabkan rabies. Bahwa kucing liar dapat terinfeksi virus penyebab rabies.Cara Mengatasi Gigitan Kucing Liar
Setelah mengetahui efek gigitan kucing liar dan risiko komplikasi, berikutnya akan dijelaskan langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini.
Jika Anda tiba-tiba digigit kucing liar yang kemudian timbul luka, pertolongan pertama yang perlu dlakukan adalah menghentikan pendarahan. Setelah perdarahan berhenti keluar di area gigitan, selanjutnya bersihkan luka dengan sabun dan air, serta oleskan salep antibiotik dan perban pada gigitan. Setelah melakukan pertolongan pertama, Anda bisa mengecek kondisi ke dokter untuk mengetahui apakah luka tersebut berisiko menimbulkan komplikasi lain. Terutama, ketika gigitan kucing sangat tajam dan dalam. Dikhawatirkan ini bisa membuat bakteri masuk ke dalam tubuh jauh ke dalam yang menyebabkan risiko infeksi lebih parah.
Pengobatan Dokter
Setelah mengetahui efek gigitan kucing liar dan pertolongan pertamanya, terakhir akan dijelaskan langkah pengobatan yang biasanya diberikan dokter.
Jika Anda memeriksakan diri ke dokter setelah digigit kucing liar, kemungkinan besar dokter akan memberi Anda vaksin rabies sebagai tindakan pencegahan dan keamanan yang diperlukan. Selain itu, dokter kemungkinan besar akan membersihkan luka gigitan lagi, mengoleskan salep antibiotik, dan meresepkan antibiotik untuk melawan potensi infeksi. Pada kondisi gigitan tertentu, dokter mungkin akan merekomendasikan jahitan, tetapi biasanya tidak diperlukan kecuali gigitannya ada di bagian wajah atau area lain yang sangat rentan.