7 Penyakit yang Bisa Ditularkan Kucing kepada Manusia dan Cara Mencegahnya
Mulai dari toxoplasmosis, bartonellosis, salmonellosis, sampai demam Q.
7 Penyakit yang Bisa Ditularkan Kucing kepada Manusia dan Cara Mencegahnya
Kucing adalah hewan peliharaan yang lucu dan menggemaskan, tetapi mereka juga dapat menularkan beberapa penyakit kepada manusia.
Penyakit-penyakit ini dapat menimbulkan berbagai gejala dan komplikasi kesehatan yang serius.
Namun, dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal kucing dan memberikan vaksinasi rutin kepada kucing Anda, Anda dapat mencegah penularan penyakit dari kucing ke manusia.
Berikut ini keterangan singkat tentang berapa penyakit yang bisa ditularkan kucing kepada manusia.
1. Toxoplasmosis
Toxoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang dapat ditemukan dalam kotoran kucing.
-
Bagaimana cara melindungi kucing dari penyakit? Dengan demikian, kucing bisa terhindar dari penyakit fatal seperti rabies, panleukopenia, herpesvirus, calicivirus, hingga leukemia.
-
Bagaimana cara mencegah kucing cacingan? Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kucing cacingan meliputi: 1. Kebersihan Lingkungan: Bersihkan lingkungan kucing secara teratur, termasuk kotak pasir, untuk mengurangi risiko terpapar telur cacing.
-
Bagaimana kucing mempengaruhi kesehatan pemiliknya? Penelitian menunjukkan bahwa memiliki kucing dapat memberikan keuntungan bagi kesehatan fisik dan psikologis, asalkan pemiliknya tidak alergi terhadap hewan tersebut.
-
Bagaimana cara mencegah penyakit cakar kucing? Untuk mencegah penyakit cakaran kucing, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan, seperti: Menjaga kebersihan kucing dan menghindari kontak dengan kucing liar atau tidak dikenal. Tidak membiarkan kucing menjilati luka terbuka di kulit Anda. Membersihkan luka cakaran atau gigitan dengan air dan sabun segera setelah terjadi. Menggunakan obat antiseptik untuk mencegah infeksi. Mengunjungi dokter jika luka terlihat meradang, bernanah, atau berbau tidak sedap.
-
Kenapa kucing bisa flu? Flu pada kucing dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: Virus Herpes Kucing (FHV-1): Virus ini menyebar melalui air liur atau ingus kucing yang sakit, makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, dan peralatan makan yang jarang dibersihkan. Feline Calicivirus: Virus ini juga menular melalui air liur atau ingus kucing yang sakit dan peralatan makan yang tidak bersih. 2. Alergi dan Iritasi HidungKucing juga dapat mengalami pilek akibat alergi atau iritasi. Penyebab alergi bisa bermacam-macam, termasuk debu, serangga, kutu, makanan tertentu, asap rokok, atau parfum. 3. Benda Asing dalam HidungKucing yang penasaran dengan lingkungan sekitarnya bisa menelan atau menghirup benda asing, seperti benang atau rumput, yang dapat menyebabkan pilek.
-
Apa yang menyebabkan penyakit kudis pada kucing? Salah satu penyakit kulit yang umum menyerang kucing adalah kudis, sebuah penyakit radang kulit yang disebabkan oleh berbagai jenis tungau. Tungau ini dapat menggali ke dalam kulit dan bulu kucing, menyebabkan garukan berlebihan, pembengkakan, rambut rontok, dan bahkan keropeng.
Gejala toxoplasmosis pada manusia bisa bervariasi, mulai dari ringan sampai berat. Berikut ini beberapa di antaranya.
- Demam
- Sakit kepala
- Pembesaran kelenjar getah bening
- Gangguan penglihatan
- Keguguran
- Kerusakan otak pada bayi yang lahir dari ibu terinfeksi
Toxoplasmosis juga bisa menyebabkan komplikasi serius pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau kanker.
Buat mencegah toxoplasmosis, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain:
- Menggunakan sarung tangan saat membersihkan kotak pasir kucing atau berkebun.
- Mencuci tangan dengan sabun setelah bersentuhan dengan kotoran kucing atau tanah.
- Memasak makanan hingga matang dan menghindari makanan mentah atau setengah matang.
- Memberikan makanan kemasan kepada kucing dan menghindari memberinya daging mentah atau hewan pengerat.
2. Bartonellosis
Bartonellosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae yang dapat ditularkan melalui gigitan atau cakaran kucing.
Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit cakar kucing dan dapat menyebabkan:
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Demam
- Sakit kepala
Pada beberapa kasus, bartonellosis juga bisa menyebabkan infeksi pada mata, jantung, otak, atau tulang.
Buat mencegah bartonellosis, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain:
- Mengobati luka gigitan atau cakaran kucing dengan segera dengan mencucinya dengan air dan sabun.
- Menghindari bermain kasar dengan kucing atau membiarkannya menggigit atau mencakar.
- Memberikan vaksinasi dan perawatan anti-kutu kepada kucing.
- Membawa kucing ke dokter hewan jika menunjukkan gejala infeksi.
3. Salmonellosis
Salmonellosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella yang dapat ditemukan dalam makanan mentah atau tidak matang.
Penyakit ini dapat menular ke manusia melalui kontak dengan kotoran kucing yang terkontaminasi atau makanan yang terkontaminasi.
Gejala salmonellosis pada manusia meliputi:
- Diare
- Muntah
- Demam
- Sakit perut
Pada kasus yang parah, salmonellosis juga bisa menyebabkan dehidrasi, sepsis, atau keracunan darah.
Buat mencegah salmonellosis, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain:
- Membersihkan kotak pasir kucing secara rutin dan membuang kotorannya dengan aman.
- Mencuci tangan dengan sabun setelah bersentuhan dengan kotoran kucing atau makanan.
- Memasak makanan hingga matang dan menghindari makanan mentah.
4. Rabies
Dilansir Alodokter, rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus rabies yang dapat ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi.
Penyakit ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kelumpuhan otot, kejang, dan kematian.
Gejala rabies pada manusia bisa muncul dalam beberapa hari hingga beberapa bulan setelah terpapar virus.
Gejala awal penyakit ini meliputi:
- Demam
- Sakit kepala
- Mual
- Gelisah berlebihan
Gejala lanjutan meliputi kesulitan menelan, air liur berlebihan, halusinasi, agresivitas, dan kejang-kejang.
Cara mencegah rabies adalah dengan memberikan vaksin rabies kepada kucing peliharaan secara rutin dan menghindari kontak dengan kucing liar atau hewan lain yang berpotensi terinfeksi.
Jika digigit atau tergores oleh kucing yang dicurigai mengidap rabies, segera bersihkan luka dengan air dan sabun, lalu periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan secepatnya.
5. Kriptosporidiosis
Dilansir Alodokter, kriptosporidiosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Cryptosporidium parvum pada usus manusia dan hewan.
Infeksi ini menyebabkan diare dan dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh parasit Cryptosporidium.
Cryptosporidium adalah parasit yang dapat hidup pada usus manusia dan hewan, dan dapat keluar melalui feses (tinja) dan mengontaminasi air.
Pada orang yang sehat, kriptosporidiosis hanya menyebabkan diare yang dapat hilang dalam 1-2 minggu.
Namun, pada orang dengan daya tahan tubuh lemah, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya, terutama bila tidak segera ditangani.
Cara mencegah kriptosporidiosis adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, termasuk mencuci tangan dengan sabun setelah menyentuh kucing atau fesesnya, memasak makanan dengan baik, meminum air yang bersih dan aman.
Pastikan kotak pasir kucing dibersihkan secara teratur.
Jika mengalami gejala diare yang berkepanjangan atau parah, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.
6.Campylobacteriosis
Dilansir Alodokter, campylobacteriosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri dalam genus Campylobacter.
Bakteri ini merupakan salah satu penyebab keracunan makanan yang paling sering ditemui.
Gejala yang timbul saat seseorang terjangkit penyakit ini antara lain:
- Diare (biasanya disertai darah)
- Demam
- Kram perut
- Mual dan muntah
Cara mencegah campylobacteriosis adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, termasuk mencuci tangan dengan sabun setelah menyentuh kucing atau fesesnya, memasak makanan dengan baik, meminum air yang bersih dan aman, serta menghindari kontak dengan kucing yang sakit atau diare.
Jika mengalami gejala keracunan makanan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.
7. Demam Q
Dilansir Alodokter, demam Q atau Q fever adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Coxiella burnetii.
Bakteri ini banyak ditemukan pada hewan ternak, seperti kambing, domba, dan sapi.
Bakteri ini dapat ditularkan ke manusia melalui kontak dengan darah, urin, susu, atau plasenta hewan yang terinfeksi.
Gejala demam Q pada manusia bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.
Gejala ringan meliputi:
- Demam
- Sakit kepala
- Batuk
- Nyeri otot
- Lemas
Gejala berat meliputi:
- Radang paru-paru (pneumonia)
- Radang hati (hepatitis)
- Radang jantung (endokarditis)
- Radang otak (ensefalitis)
Cara mencegah demam Q adalah dengan menghindari kontak dengan hewan ternak yang terinfeksi atau produk-produknya, termasuk susu mentah atau keju yang dibuat dari susu mentah
Jika bekerja di lingkungan yang berisiko tinggi terpapar bakteri Coxiella burnetii, seperti peternakan, laboratorium, atau rumah potong hewan, gunakan alat pelindung diri yang sesuai dan ikuti protokol keamanan yang berlaku.
Jika mengalami gejala demam Q, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.