Gejala Penyakit Distemper pada Anjing, Infeksi Virus Berbahaya selain Rabies
Distemper termasuk penyakit infeksi yang mempengaruhi pernapasan hingga saraf.
Distemper termasuk penyakit infeksi yang memengaruhi pernapasan hingga saraf.
Gejala Penyakit Distemper pada Anjing, Infeksi Virus Berbahaya selain Rabies
Seperti diketahui, akhir-akhir ini masyarakat Indonesia dikejutkan dengan kasus rabies yang meningkat.
Rabies adalah penyakit menular serius yang disebabkan oleh virus melalui gigitan hewan yang terinfeksi, terutama anjing.
Jika menular ke manusia, penyakit ini memberikan efek yang berbahaya. Mulai dari gangguan saraf, kegelisahan, kecemasan, kesulitan tidur, kesulitan menelan, dan kejang. Bagi Anda yang memiliki peliharaan anjing di rumah, perlu mewaspadai risiko infeksi ini.
-
Bagaimana infeksi virus menyebabkan demam pada kucing? Infeksi virus seperti Feline Calicivirus (FCV) dan Feline Leukemia Virus (FeLV) juga dapat menyebabkan demam pada kucing. Virus ini umumnya menyebar melalui kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi atau melalui makanan dan air minum yang terkontaminasi.
-
Apa gejala rabies pada kucing? Lebih lanjut, Hemowo menjelaskan beberapa gejala rabies di antaranya hewan jadi takut cahaya maupun air, cenderung agresif, dan hipersalivasi, yaitu keluar air liur yang berlebihan dari mulut hewan tersebut.
-
Apa ciri sigung rabies? Sigung yang sakit memiliki ciri-ciri mengalami kesulitan dalam bergerak, mengeluarkan busa dari mulut, bernapas dengan berat, dan menunjukkan agresivitas yang luar biasa.
-
Apa ciri kucing rabies? Salah satu ciri kucing terinfeksi rabies adalah perubahan perilaku seperti menjadi agresif, gelisah, atau lemas. Ketika kucing menunjukkan tanda-tanda ini, segera cari bantuan medis hewan untuk proses penanganan lebih lanjut.
-
Apa ciri khas kucing rabies? Ciri-ciri kucing rabies pertama adalah perubahan perilaku. Salah satu tanda awal rabies pada kucing adalah perubahan perilaku yang mencolok.
-
Apa itu zoonosis? Penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Mengenal Penyakit Distemper
Sebelum mengetahui gejala penyakit distemper pada anjing, perlu dipahami terlebih dahulu apa itu distemper. Canine distemper adalah penyakit virus menular dan fatal yang memengaruhi pernapasan, gastrointestinal (GI), sistem saraf, dan organ anjing lainnya. Foto: pixabay.com
Biasanya, anjing yang tidak divaksinasi secara lengkap dan terutama anak anjing memiliki risiko tertinggi. Tidak hanya anjing, infeksi penyaki tini juga memengaruhi beberapa hewan lainnya seperti musang, rubah, serigala, rakun, sigung, coyote, dan hewan karnivora lainnya. Foto: pixabay.com
Gejala Penyakit Distemper pada Anjing
Setelah mengetahui pengetahuan distemper, berikutnya akan dijelaskan gejala apa saja yang muncul ketika anjing terinfeksi distemper. Gejala penyakit distemper pada anjing awalnya sering muncul berupa kotoran mata berwarna kuning hingga hijau. Foto: pixabay.com
Kemudian, seiring waktu akan muncul beberapa gejala lainnya seperti: • Keluar cairan hidung • Batuk • Bersin • Depresi • Muntah • Makan lebih sedikit dari biasanya • Diare Beberapa anjing hanya tampak mengalami flu ringan dengan keluarnya cairan dari mata dan hidung, sementara yang lain mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali. Seiring perkembangan penyakit, anjing dapat mengembangkan gejala yang lebih parah seperti: • Tremor • Gerakan mengunyah rahang • Kejang • Kelumpuhan sebagian atau seluruhnya • Radang paru-paru • Pengerasan pada bantalan hidung dan kaki • Muntah dan diare yang parah • Kematian, dalam banyak kasus
Penyebab Penyakit Distemper pada Anjing
Setelah mengetahui gejala distemper pada anjing, selanjutnya akan dijelaskan faktor penyebab penularan penyakit ini. Distemper ditularkan terutama melalui sekresi pernapasan (batuk dan bersin), tetapi cairan tubuh lainnya seperti urin, muntahan, dan feses juga dapat mengandung virus. Foto: pixabay.com
Kontak dengan hewan yang terinfeksi sebelumnya, adalah cara paling umum penyebaran distemper, tetapi mangkuk makanan bersama dan persediaan, permukaan, dan peralatan yang terkontaminasi juga dapat menimbulkan risiko penularan.
Perlu diketahui, anjing, musang, dan satwa liar dapat terlihat sehat dan tetap menjadi sumber virus distemper. Anjing yang sembuh juga tetap dapat menularkan virus selama empat bulan atau lebih.
Peluang Risiko Penularan
Peluang risiko penularan distemper pada anjing lebih besar ketika anjing peliharaan Anda belum mendapatkan vaksin lengkap. Selain itu, anak anjing juga berisiko tinggi terkena distemper anjing. Foto: pixabay.com
Dengan begitu, penting untuk menjaga kesehatan anjing peliharaan di rumah. Selalu jaga anjing agar tidak dekat-dekat dengan hewan liar yang berisiko membawa virus penularan distemper.
Meski berbahaya, hingga kini belum ada bukti virus ini dapat ditularkan hewan ke manusia, seperti rabies. Namun, penting untuk melakukan berbagai langkah pencegahan untuk meningkatkan perlindungan.
Cara Pencegahan Penyakit Distemper pada Anjing
Setelah mengetahui gejala penyakit distemper pada anjing, terakhir akan dijelaskan langkah apa yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan distemper. Seperti penyakit infeksi lainnya, vaksinasi adalah cara umum yang dapat membantu memberikan perlindungan dan pencegahan penularan berbagai macam virus. (Foto: pixabay.com)
Termasuk virus penyebab penyakit distemper. Dengan begitu, bagi Anda yang memiliki hewan peliharaan anjing di rumah, segera lengkapi vaksinasi ke dokter hewan sebagai upaya pencegahan.
Meski ini adalah cara umum, namun vaksin ini masih bersifat rapuh sehingga dokter biasanya tetap perlu memastikan kontrol kualitas vaksin. Kontrol kualitas vaksin ini dilakukan dengan penanganan yang aman (memperhitungkan pengiriman dan penyimpanan yang dikontrol suhu), dan administrasi yang tepat.