Begini cara kerja tim DVI Pangkalanbun cegah mayat membusuk
Pembusukan mayat membuat informasi penting hilang, bagaimana cara mereka agar proses identifikasi tetap berjalan lancar?
Kasubid Dokpol Biddokes Polda Jateng AKBP Dokter Spesialis Forensic Summy Hastry Purwanti mengatakan, pihaknya hanya membersihkan jari dan gigi untuk tidak membusuk.
"Kita mempertahankan sidik jari di tangan, semuanya jari dan gigi karena untuk identifikasi primer, itu kalau tidak sidik jari, gigi atau DNA. Kalau nunggu DNA kan lama makanya saya mempertahankan jari-jari dan gigi supaya tidak membusuk," kata Summy Hastry Purwanti di RSUD Sultan Imanuddin, Kalimantan Tengah, Kamis (1/1).
Setelah jenazah dibersihkan, menurut dia, jenazah dibungkus plastik yang dipasangkan dengan kencang untuk mencegah agar tidak membusuk.
"Dengan dibersihkan dikeringkan terus kita vakumkan, kita tutup dengan plastic keras, kencang dan kedap udara karena untuk mencegah pembusukkan, mulut gigi kita masukkan lubang-lubang keluar tubuh, gigi dan anus tutup dengan kassa yang sudah ada formalinnya," katanya.
Lebih lanjut, jenazah mulai membusuk dari lambung hingga menyebar semua bagian tubuhnya.
"Pembusukkan dimulai dari lambung ke atas atau ke bawah. Pembusukkan mulainya dari lambung, secara ilmiah apa yang kami lakukan benar bisa mencegah pembusukkan."
Untuk itu, pihaknya hanya melakukan hasil identifikasi para jenazah dengan mempertahankan jari, gigi atau DNA untuk tidak membusuk agar Tim DVI di Surabaya bisa cepat mengetahui identitas para jenazah.
"Jadi teman-teman yang di Surabaya bisa bekerja dengan nyaman dan cepat dan bisa segera mendapatkan hasil dari identifikasi primer itu."
Untuk diketahui Summy Hastry Purwanti adalah salah satu seorang Tim DVI terbaik yang berpengalaman melakukan forensik, hingga Tim DVI Mabes Polri memintanya membantu Tim DVI di Pangkalanbun. Kasus yang sudah ditangani Summy Hastry Purwanti mengidentifikasi jenazah pesawat yang hilang seperti MH17, Sukhoi, dan kasus teroris Bom Bali I, JW Marriot dan Mega Kuningan.
Baca juga:
Bangkai AirAsia diduga tak jauh dari lokasi temuan jasad korban
Evakuasi AirAsia hari ini, Basarnas tetapkan lokasi prioritas
Aksi Tim DVI, ujung tombak identifikasi korban AirAsia
Kapal USS Sampson temukan 6 jenazah korban AirAsia
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.