Begini Langkah Pj Gubernur Jabar Terkait Persoalan Truk Tambang Pasir yang Dikeluhkan Warga Parung Panjang
Langkah itu dtempuh setelah mendengar keluhan warga di Kantor Kecamatan Parung Panjang, Minggu (19/11) sore kemarin.
Langkah itu dtempuh setelah mendengar keluhan warga di Kantor Kecamatan Parung Panjang, Minggu (19/11) sore kemarin.
Begini Langkah Pj Gubernur Jabar Terkait Persoalan Truk Tambang Pasir yang Dikeluhkan Warga Parung Panjang
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menegaskan telah menyerap seluruh keluhan dan masukan masyarakat Parung Panjang terkait kedisiplinan jam operasional truk tambang yang melintasi jalan Raya M.Toha hingga Jalan Sudamanik, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
Aspirasi warga itu diterima Bey saat melakukan pertemuan di Kantor Kecamatan Parung Panjang, Minggu (19/11) sore kemarin.
"Saya ke sini memerima masukan masyarakat. Untuk jangka pendek, masyarakat itu meminta kedisiplinan dari kami pemerintah bahwa truk hanya boleh lewat pukul 22.00-05.00 WIB setelah itu tidak boleh ada di sini," kata Bey Machmudin.
- Penyebab Truk Tabrak Pemotor di Lenteng Agung: Kaget Disalip Mobil, Hantam Motor Lawan Arus
- Jamin Pj Gubernur Jabar Nyaman, Ridwan Kamil: Saya Pastikan, Tinggal Ngegas Saja
- Ada Tiang Listrik Miring Ditabrak Truk, Perjalanan KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Dialihkan
- Daftar Panjang Kosongnya Jabatan Eselon II Pemprov DKI di Era Pj Gubernur Heru Budi
Bey bahkan melarang truk-truk melebihi kapasitas muatan itu memarkir di badan jalan sebelum waktunya.
Sebab, menurut Bey, berdasarkan keluhan warga banyak sopir truk yang membandel tetap memarkir pada sore hari.
"Parkir pun tidak boleh, warga juga mengeluhkan kadang-kadang mereka mencuri start sore. Pukul 6 sore parkir dan itu mengganggu kami itu mohon diperhatikan," kata Bey menirukan keluhan warga.
Minta Polisi dan TNI Cek Kelayakan Truk
Setelah menerima masukan dan keluhan warga, Bey juga menegaskan agar truk-truk tambang diperhatikan kelayakannya. Karena kecelakaan yang menewaskan warga sebelumnya disebabkan karena rem truk blong.
"Tidak hanya waktu perjalanan dari truk-truk itu, tapi dicek juga kelayakannya katanya kecelakaan terakhir itu rem blong. Itu mohon diperhatikan teman-teman. Pak Bupati yang melanggar silakan diviralkan nanti kami koordinasi dengan Kadishub, Kapolres, Dandim," ujar Bey.
Bey juga menegaskan polisi dan TNI untuk ikut membantu menertibkan jam operasional truk tambang. "Silakan teman-teman TNI, Kepolisian agar diperhatikan betul di lapangan. Karena keselamatan masyarakat benar-benar," kata Bey.
Namun Bey juga belum dapat memastikan jalan tambang seperti yang sebelumnya dijanjikan Gubernur Ridwan Kamil, akan terealisasi tahun 2024 mendatang.
"Jalan tambang itukan keperluan, tapi nanti kami kemas lagi bagaimana jalan tambang itu. Intinya kami ingin segera ada solusi mengenai jalan tambang," kata Bey.