Begini Situasi Pegunungan Bintang Papua usai Lima Anggota KKB Tewas Tertembak
Kini saatnya semua masyarakat Papua untuk fokus pada kerja keras, kerja bersama untuk mengisi kemerdekaan.
Anggota KKB tewas saat kontak senjata Tim Nanggala
Begini Situasi Pegunungan Bintang Papua usai Lima Anggota KKB Tewas Tertembak
Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard T.H Tampubolon memastikan, untuk situasi di wilayah Pegunungan Bintang Papua, khususnya Distrik Selarambakon dan Distrik Oksibil sudah kembali pulih dan aman pasca tertembaknya 5 anggota Kelompok Separatis Teroris Papua (KST) Papua.
Sehingga, untuk masyarakat saat ini sudah bisa beraktivitas normal seperti semula atau biasanya.
- Fraksi PKB DPR Tolak Wacana Percepatan Pilkada 2024: Kami Khawatir Kian Memanaskan Situasi Politik
- Panglima TNI Tetap Angkat Senjata Lawan OPM Dinilai Kegagalan Negara Bangun Papua
- Istri Diperkosa di Kampung, Perantauan asal Sidrap Langsung Pulang dari Papua dan Membunuh Pelaku
- Tolak Pembangunan, KKB Bakar Rumah Anggota DPRD dan Kios di Papua Pegunungan
"Dukungan masyarakat pun mengalir, karena semua masyarakat barharap tidak ada lagi tindakan kekerasan brutal yang dilakukan oleh KST. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Papua sudah marah terhadap KST, dan mendukung langkah aparat keamanan yang melakukan penindakan terhadap para pengganggu keamanan tersebut,"
kata Richard dalam keterangannya, Senin (2/10).
Dengan dukungan seluruh komponen masyarakat terhadap langkah tegas TNI tersebut, KST Papua disebutnya sudah saatnya untuk menghentikan propaganda kekerasan.
"KST Papua harus berhenti mengancam masyarakat dengan todongan moncong senjata, serta jangan lagi merampok hasil pembangunan dengan dalih perjuangan kemerdekaan," ujar Richard
"KST Papua sudah waktunya menyadari, rakyat Papua sudah merdeka sepenuhnya setelah bergabung ke Indonesia dan berikutnya mendapatkan otonomi khusus. Ini artinya Papua sudah bebas membangun dan berkarya, bahkan diistimewakan melebihi wilayah lainnya," sambung Richard.
Menurutnya, kini saatnya semua masyarakat Papua untuk fokus pada kerja keras, kerja bersama untuk mengisi kemerdekaan, mengejar ketertinggalan dan mengentaskan kemiskinan, untuk mewujudkan kesejahteraan di tanah Papua tercinta.
"Kita semua dan seluruh masyarakat Papua menginginkan kedamaian dan kita fokus mendukung pembangunan. Banyak aksi nyata sudah terbukti dilakukan oleh pemerintah Pusat, bahkan Bapak Presiden pun begitu besar perhatian terhadap tanah Papua," ungkap Richard.
"Hal ini dibuktikan dengan pembangunan yang masif di tanah Papua. Bapak Presiden Jokowi juga sangat sering mengunjungi Papua, hingga sampai pelosok pedesaan," tambah Richard.
Jenderal bintang tiga ini menegaskan, untuk kondisi di Pegunungan Bintang Papua sudah mulai kondusif.
"Saat ini situasi keamanan Papua khususnya Pegunungan Bintang aman dan kondusif, Distrik Sarambakon dan Oksibil telah berangsur pulih, masyarakat sudah beraktivitas normal," ujar Letjen TNI Richard Tampubolon.
Sesuai perintah Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, TNI ditegaskannya akan terus berkomitmen untuk menjaga dan melindungi masyarakat.
"Namun akan bertindak tegas terhadap KST yang terus mengganggu dan mengintimidasi masyarakat dengan kekerasan bersenjata, TNI bertindak tegas karena sampai saat ini KST Papua terus melaksanakan gangguan tembakan terhadap aparat keamanan maupun terhadap masyarakat," tegas Richard.
Sebelumnya, Prajurit TNI dari Tim Nanggala melumpuhkan Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Serambakon Pegunungan Bintang (Pegubin), Papua Pegunungan, Sabtu (30/9) pukul 06.00 Wit. Total KKB yang tewas kini berjumlah lima orang.
"Tim Nanggala berhasil melaksanakan penindakan terhadap KSTP Kodap 35 di wilayah Serambakon Oksibil dengan hasil 3 pucuk senjata (1 AR 10, 1 SS1 dan 1 pistol FN) dan 5 orang KSTP tewas bertempat di Kampung Modusit Serambakon Pegubin," kata Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi GN. Suriastawa dalam keterangannya, Senin (2/10).
Tim Nanggala yang berkekuatan 18 orang tersebut merupakan gabungan dari Nanggala 2 dengan 9 personel dengan pimpinan Serka Fajar (Grup 1 Kopassus). Sementara, Tim Nanggala 8 dengan jumlah 9 personel dipimpin oleh Letda Mar Edi Tamzil (Taifib).
Menurutnya, saat itu Tim Nanggala sudah tiba di Polres Oksibil dengan membawa Barang Bukti berupa senjata laras panjang 1 AR-10, 1 SS1 dan 1 pistol FN.
"Laporan dari lapangan yang saya terima, Tim Nanggala TNI yang tergabung Satgas Damai Cartenz pagi ini berhasil melumpuhkan 5 KSTP dengan menembak mati, dan mengamankan 3 pucuk senjata, untuk KSTP lainnya melarikan diri beserta senjatanya," jelas Richard.