Bekasi khawatir diserbu kaum urban usai libur Lebaran
Bagi calon pendatang baru yang tak memiliki keahlian diharapkan tak nekat datang ke Bekasi
Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memprediksi bakal terjadi peningkatan jumlah penduduk pascalebaran akibat urbanisasi. Banyaknya kawasan industri dengan nilai upah minimum kerja (UMK) cukup tinggi menjadi daya tarik bagi masyarakat daerah untuk mencari pekerjaan di wilayah itu.
Wakil Bupati Bekasi, Rohim Mintareja mengatakan, meski ada gelombang urbanisasi, pihaknya meminta perusahaan memprioritaskan warga lokal untuk menjadi buruh pabrik. Sebab, pengangguran di wilayahnya juga masih tinggi.
Karena itu, bagi calon pendatang baru yang tak memiliki keahlian diharapkan tak nekat datang ke Bekasi untuk mencari pekerjaan. Sebab, jika tidak mendapatkan pekerjaan akan menambah jumlah pengangguran di wilayah tersebut.
"Nanti malah menjadi beban, dan menyengsarakan diri sendiri," kata Rohim, Minggu (10/7) kemarin.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupeten Bekasi, Ali Syahbana, mengatakan diperkirakan jumlah urbanisasi pasca lebaran mencapai 10 ribu jiwa. Karena itu, pihaknya segara melakukan pendataan bagi warga pendatang baru.
"Kami segera menggelar operasi yustisi di 10 kecamatan dengan sasaran permukiman penduduk yang padat seperti kontrakan maupun perumahan warga," kata dia.