Belasan Siswa SDN 01 Pengasinan Depok Keracunan Roti
Roti tersebut dibagikan secara gratis oleh salah satu produsen.
Belasan siswa SDN 01 Pengasinan, Depok, Jawa Barat diduga keracunan usai menyantap roti pada Selasa (24/1). Roti tersebut dibagikan secara gratis oleh salah satu produsen.
Salah satu wali murid SDN 01 Pengasinan, Rosita menduga, keracunan pada siswa terjadi akibat menyantap roti yang sudah kedaluwarsa. Sebab, dari 500 bungkus roti yang dibagikan ke sekolah, beberapa di antaranya sudah kedaluwarsa.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
“Itu pada Selasa pihak sekolah kedatangan tamu dari salah satu produsen roti. Jadi mereka itu promo sampel dibagi-bagi gratis buat anak sekolah,” jelas Rosita saat ditemui di Polres Metro Depok, Rabu (25/1).
Menurut Rosita, produsen membawa roti untuk siswa menggunakan mobil. Saat hendak dibagikan, panitia tidak memisahkan roti kedaluwarsa dan makanan yang aman untuk dikonsumsi. Usai menyantap roti tersebut, belasan siswa langsung muntah dan sakit perut.
“Mereka rebutan ke toilet kemarin. Pas di rumah mereka bilang (ke orang tua) dan kami tanya habis makan apa. Katanya makan roti di sekolah,” ungkapnya.
Setelah mengetahui kondisi anaknya, Rosita langsung menghubungi pihak sekolah. Sekolah kemudian berkoordinasi dengan manajemen roti tersebut. Hingga kini, sekolah dan produsen roti masih melakukan mediasi.
“Tadi juga pihak roti itu juga konfirmasi ke sekolah, ketemu sama kita juga,” tukasnya.
Selain mengadu ke pihak sekolah, keluarga korban juga membuat laporan ke polisi. Tim identifikasi dan dokkes Polres Depok langsung menuju ke sekolah.
“Kita lapor sama polisi, memang polisi reaksinya cepat, hari itu juga, malam itu juga semua datang, dari Polres Depok. Bagian lab, dokternya semua datang. Paginya tadi kami dihubungi, pihak roti ini bertemu dengan pihak orang tua murid yang terkena korban roti kedaluwarsa,” katanya.
Rosita mengaku sudah menanyakan pada produsen roti tersebut ihwal makanan kedaluwarsa. Produsen roti mengklaim mereka sudah melakukan quality control (QC) roti sebelum dikemas untuk diantar ke sekolah. Bahkan, pada kemasan roti sudah tertera tanggal kedaluwarsa pada 27 Januari 2023.
Dia melanjutkan, guru SDN 01 Pengasinan rupanya ikut mengecek masa kedaluwarsa roti tersebut dan memastikan aman dikonsumsi.
“Nah belakangan itu ada dari SPG mereka datang, lalu bagi-bagi lagi. Nah di situ lah, pihak dari sekolah juga kecolongan, ada yang kedaluwarsa tanggal 22, 23, 24 Januari,” pungkasnya.
(mdk/tin)