Beli rokok pakai uang palsu, Fariska tewas dikeroyok 5 pengamen
"Pisau itu saya buang ke Sungai Musi. Tapi saya tidak tahu kalo dia mati di situ (lokasi)," ungkapnya.
Setelah polisi berhasil meringkus satu dari enam pelaku pembunuhan terhadap Fariska (20), warga Jalan Dwikora, Demang Lebar Daun, Palembang 19 Agustus lalu, terkuak motif pembunuhannya. Korban dikeroyok hingga tewas lantaran dituduh membeli rokok pakai duit palsu.
MN (16), ABG yang sehari-hari mengamen di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang ditangkap jajaran Polsek Ilir Barat I Palembang, Minggu (24/8) karena turut terlibat dalam pembunuhan itu.
Diceritakan pelaku, tewasnya korban berawal saat korban berbelanja rokok di warung Abah alias HE (DPO) di lokasi kejadian. Setelah korban berbelanja, kemudian HE mencari korban hingga bertemu dirinya yang saat itu tengah duduk di lokasi.
"Abah HE bilang kepada kami, dia (korban) membeli rokok dengan duit palsu. Tapi duitnya berapa saya tidak tahu. Kami ada orang enam mencari korban dan ditemui di Museum Monpera dan diajak ke warung," ungkap MN saat ditemui di Mapolsek Ilir Barat I Palembang, Selasa (26/8).
Sesampai di warung, korban ditanya perihal duit palsu itu. Namun, korban membantah. Terjadilah adu mulut antara mereka. Karena kesal, enam pelaku langsung mengeroyok korban hingga tewas.
"Saya hanya menikam perut dia satu kali pakai pisau garpu. Tapi bukan saya sendiri. Abah HE dan IT juga menikamnya," kata dia.
Setelah korban terkapar, dia dan lima pelaku lain langsung kabur. "Pisau itu saya buang ke Sungai Musi. Tapi saya tidak tahu kalo dia mati di situ (lokasi)," ungkap ABG yang tak tamat sekolah dasar ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Fariska (20), warga Jalan Dwikora, Demang Lebar Daun, Palembang ditemukan tewas dengan empat tusukan pada 19 Agustus malam di kawasan BKB Palembang. Polisi baru berhasil meringkus MN (16) satu dari enam pelaku. Lima pelaku yang masih buron berinisial HE, AT, CH, IT, dan satu pelaku lagi belum diketahui identitasnya.