Belum didoakan, Gunungan Keraton Yogya sudah diserbu warga
"Padahal khasiatnya itu di doanya," kata Ajeng.
Merayakan 1 Syawal Keraton Yogyakarta melepas tujuh buah Gunungan ke Puro Pakualaman, Kepatihan dan Masjid Gede Keraton, Sabtu (18/7). Pelepasan Gunungan tersebut sudah menjadi tradisi Keraton Yogyakarta ketika menyambut bulan Syawal.
Tujuh buah Gunungan tersebut terdiri dari tiga buah Gunungan Lanang, satu gunung putri, satu Gunungan Gepak, satu Gunungan Darat dan satu Gunungan Pawuha. Ketujuh Gunungan tersebut diarak dari Keraton Yogyakarta ke tiga tempat yaitu ke Masjid Gede, Kepatihan dan Puro Pakualaman.
Di Masjid Gede ratusan warga sudah menanti kedatangan Gunungan untuk diperebutkan. Sayangnya ketika Gunungan sudah masuk ke kompleks Masjid Gede, warga kemudian langsung menyerbu. Padahal Gunungan tersebut seharusnya didoakan terlebih dahulu oleh ulama masjid.
Semula ketika warga menyerbu, para abdi dalem sempat berteriak meminta warga mundur. Namun karena tak terbendung, warga pun dibiarkan menyerbu Gunungan yang belum sempat didoakan. "Enggak sabaran semua ini," katanya salah seorang abdi dalam.
Sementara itu Ajeng (25), salah seorang warga Bantul yang datang ke grebeg Gunungan tersebut mengaku sengaja datang untuk ikut berebut Gunungan. Dia berharap Gunungan tersebut bisa memberikan kelancaran berkah.
"Niatnya ikut, tapi tadi belum didoakan sudah rebutan. Padahal khasiatnya itu di doanya," ujarnya.
Meski demikian dia tetap membawa beberapa hasil bumi dari Gunungan untuk dibawa pulang. "Tetap dibawa pulang ini, semoga tetap membawa berkah," ungkapnya.
Hal serupa disesalkan oleh Waluyo (37), warga Bantul yang sengaja datang ke Grebeg Gunungan bersama anaknya yang masih 5 tahun. Meski niatnya menonton, namun dia menyayangkan Gunungan diperebutkan sebelum didoakan.
"Sayang sekali, enggak sabaran kayaknya. Kalau saya ke sini memang cuma mau nonton saja sama anak saya," terang Waluyo.