Sejarah Bregada Prajurit, Sudah Ada sejak Zaman Mataram dan Terus Dilestarikan hingga Kini
Dalam sejarahnya, bregada Kraton Yogyakarta telah mengikuti beragam peperangan.
Dalam sejarahnya, bregada Kraton Yogyakarta telah mengikuti beragam peperangan.
Sejarah Bregada Prajurit, Sudah Ada sejak Zaman Mataram dan Terus Dilestarikan hingga Kini
Guna menghadapi pasukan penjajah Belanda, Kesultanan Mataram harus memiliki armada perang yang kuat. Armada itu merupakan kumpulan prajurit dengan nama Bregada.
Di Keraton Yogyakarta misalnya, ada sepuluh kelompok Bregada yang dipimpin oleh seorang Manggalayudha atau Komandan. Setiap pasukan atau bregada dipimpin oleh perwira berpangkat kapten.
-
Siapa yang pernah menjadi anggota Paskibra Jawa Barat? Desy Ratnasari, seorang aktris dan penyanyi terkenal melalui lagu 'Tenda Biru', ternyata pernah menjadi anggota Paskibra Jawa Barat di Bandung pada tahun 1987.
-
Kapan Brimob dibentuk? Satuan elite ini lahir pada tanggal 14 November 1946.
-
Kapan pasukan Terate dibentuk? Setelah itu, Moestopo membentuk sebuah pasukan bernama Terate, singkatan dari Tentara Rahasia Tertinggi.
-
Apa isi cerita 'Bende Mataram'? Novel itu berjudul 'Bende Mataram'. Berkisah tentang persahabatan dua bekas perajurit Kerajaan Klungkung, Bali, yang merantau ke Jawa karena lelah dengan perang saudara yang sedang berkecamuk.
Salah satu bregada di Keraton Yogyakarta adalah Bregada Bugis. Para anggotanya terdiri dari orang-orang Bugis. Panji-panji atau bendera Bregada Bugis bernama Wulandadari.
Lambangnya berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar hitam. Di tengahnya ada lingkaran dengan warna kuning emas.
Senjata yang digunakan adalah tombak. Tombak pusakanya bernama Kanjeng Kiai Trisula. Saat berjalan Bregada Prajurit Bugis diiringi dengan Gending Sandung Liwung
Selanjutnya ada Bregada Wirabraja. Secara filosofis, Wirabraja artinya prajurit yang sangat berani dan tajam panca indranya. Benderanya berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar putih. Pada setiap sudutnya dihias dengan chentung berwarna merah seperti ujung cabai merah.
Senjata yang digunakan adalah tombak dan senapan. Tombak pusakanya bernama Kanjeng Kiai Slamet dan Kanjeng Kiai Santri. Pada saat berjalan cepat, Bregada Prajurit Wirabraja diiringi dengan Gendhing Dhayungan. Apabila berjalan lambat diiringi dengan Gendhing Reta Dhedhali.
Berikutnya ada Bregada Prawiratama. Secara filosofis, Prawiratama artinya prajurit yang pemberani dan pandai dalam setiap tindakan, selalu bijak walau dalam suasana perang. Senjata utamanya adalah tombak dan senapan. Tombak pusakanya bernama Kanjeng Kiai Trisula.
Selain tiga bregada di atas masih ada beberapa bregada lain seperti Bregada Ketanggung, Bregada Nyutra, Bregada Mantrijero, Bregada Jagakarya, dan Bregada Patangpuluh.
Dalam sejarahnya, bregada Kraton Yogyakarta telah mengikuti beragam peperangan. Salah satunya adalah pertempuran Keraton Yogyakarta melawan VOC di Jenar pada tahun 1951. Selain itu bregada tersebut juga terlibat dalam peristiwa Geger Sepehi pada tahun 1812.
Dilestarikan Hingga Kini
Keberadaan Bregada Keraton yang menjadi saksi perjuangan melawan penjajah pada zaman dulu terus dilestarikan hingga kini. Salah satunya melalui Festival Bregada Prajurit yang diadakan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman pada Rabu (15/5).
Acara yang digelar dalam rangka memperingati ulang tahun Kabupaten Sleman itu dilakukan demi pelestarian dan pengembangan seni tradisi lokal.